Liputan6.com, Jakarta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Pemkot Cilegon mengingatkan pemudik, untuk mewaspadai potensi gempa bumi serta tsunami. Peringatan itu disampaikan secara resmi oleh Diskominfo Kota Cilegon, melalui keterangan resminya pada Selasa 18 April 2023.
Peringatan dini itu disampaikan oleh Deputi Bidang Geofisika Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Suko Prayitno Adi saat apel gelar pasukan Operasi Ketupat Maung 2023 di depan Polres Cilegon.
Baca Juga
"Apabila warga merasakan getaran gempa besar di sekitar pantai atau melihat melihat air surut mendadak sejauh 500 meter sampai satu kilometer, warga diminta tak berpikir panjang untuk segera menjauh dan mencari lokasi yang lebih tinggi, itu tanda-tanda tsunami," ujar Suko Prayitno Adi, Deputi Bidang Geofisika BMKG.
Advertisement
Masyarakat juga diminta tetap waspada jika mendengar seperti tembok berjalan, karena biasanya terjadi tsunami ditempat lain. Sehingga tetap harus mencari tempat aman.
Tsunami juga tidak selalu didahului dengan gempa, seperti di wilayah Banten, saat tsunami 2018, disebabkan longsoran sebagian besar tubuh Gunung Anak Krakatau.
BMKG juga sudah memasang sirine peringatan tsunami diberbagai lokasi di Banten, termasuk Kota Cilegon. Masyarakat juga bisa memantau secara langsung melalui berbagai platform resmi BMKG.
"Pada gempa dan tsunami Aceh 2004 lalu, di Thailand dan Bangladesh itu tidak terjadi gempa. Tapi mereka mendapat dampak tsunami yang luar biasa. Tidak perlu panik, tapi tenang dan menjauh dari pantai bila melihat atau merasakan tanda-tanda seperti tadi," terangnya.
Semua Diminta Ikuti Peringatan BMKG
Walikota Cilegon, Helldy Agustian, meminta seluruh unsur forum komunikasi pemerintah daerah (Forkopimda), mengikuti peringatan dari BMKG, sebagai lembaga resmi.
"Terlebih jalur utama mudik di Kota Cilegon adalah penyeberangan laut. Ikuti apa yang menjadi imbauan BMKG," kata dia.
Terkait persiapan mudik, Helldy optimistis bahwa pengamanan tahun ini akan lebih baik dengan dukungan semua pihak yang melibatkan unsur TNI, Polri, Satpol PP, Dishub, Basarnas, dan sejumlah instansi terkait lainnya.
"Saya meminta pengamanan dilakukan sampai arus balik, agar menciptakan kenyamanan para pemudik untuk bisa kembali kerumahnya tepat pada waktunya," ujarnya.
Advertisement