Liputan6.com, Jakarta - Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menanggapi soal tingginya elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di sejumlah lembaga survei dibandingkan dengan kader PDIP lainnya.
Saat ditanyai, apakah PDIP punya pilihan capres dan cawapres selain Ganjar, Hasto menyebut PDIP memiliki banyak opsi. Selain itu, menurut dia penentuan capres sepenuhnya kewenangan Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca Juga
"PDIP punya banyak opsi, karena politik ini dinamis dan sekali lagi pengambilan keputusan terhadap capres akan dilakukan oleh Bu Megawati Soekarnoputri pada momentum yang tepat," kata Hasto ditemui di Jiexpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (19/4/2023).
Advertisement
Dia menyatakan penetapan capres PDIP tidak hanya berpatok pada aspek tinggi rendahnya elektoral kader atau tokoh. Dia menyebut variabel kepemimpinan yang diperhatikan PDIP ada banyak.
"Kita sudah banyak belajar ketika pemimpin hanya basisnya elektoral, pencitraan, yang diperlukan, itu bukan sosok yang bukan dari tampangnya keren, ganteng, punya visi, gelarnya banyak, tetapi mengambil suatu keputusan dan menetapkan arah masa depan," jelas Hasto.
Dia menyampaikan Megawati punya kriteria yang berbeda dalam menentukan capres untuk PDIP. Setidaknya, kata dia Megawati mencari sosok yang kokoh secara ideologi, visioner, hingga mampu mendengar suara rakyat.
"Yang dicari oleh Bu Mega dan dipersiapkan oleh Bu Mega adalah pemimpin yang kokoh secara ideologi, pemimpin yang visioner, pemimpin yang mempuni, pemimpin yang punya kemampuan profesional, tetapi sekaligus memahami kehendak rakyat," kata dia.
Elektabilitas Ganjar Teratas
Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis survei terbaru mengenai tren elektabilitas calon presiden (capres) dari sejumlah tokoh pada Sabtu, 15 April 2023.
Dari survei terbaru SMRC, Ganjar Pranowo berada di urutan teratas simulasi top of mind dengan dukungan 16,5 persen. Kemudian disusul Prabowo Subianto 16,3 persen.
Selanjutnya, ketiga ada nama Anies Baswedan yang mendapatkan dukungan 9,8 persen. Disusul Joko Widodo sebesar 9,2 persen, dan calon lain di bawah 3 persen.
Adapun dalam format ini, masih ada 42,2 persen yang belum menjawab. Direktur Riset SMRC Deni Irvani menuturkan, ada peningkatan suara Ganjar dari 13 persen di minggu pertama April 2023 menjadi 16,5 persen di minggu kedua April 2023.
Sementara itu, Prabowo Subianto mengalami pelemahan dari 18,3 persen menjadi 16,3 persen di periode yang sama.
Sedangkan, suara Anies relatif stagnan, bergerak dari 10,7 persen menjadi 9,8 persen.
Advertisement