Liputan6.com, Jakarta Polri dan TNI memastikan akan memberikan pengamanan dalam pelaksanaan Sholat Idul Fitri 1444 H. Masyarakat Muslim tahun ini diharap mendapatkan ketenangan dan kenyamanan dalam melaksanakan Sholat Idul Fitri.
"Kita dari Polri, dan Panglima TNI juga sama, tugas kita adalah mengamankan," ujar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam keterangan tertulisnya, Rabu (19/4/2023).
Baca Juga
Jenderal Sigit memastikan akan memberikan pengamanan bagi umat Islam baik yang melaksanakan Sholat Idul Fitri 1444 H di pada Jumat, 21 April 2023 maupun Sabtu, 22 April 2023.
Advertisement
"Pada saat nanti ada kegiatan Sholat Idul Fitri ada tanggal 21 April, ada 22 April. Tugas kita mengamankan dua-duanya. Supaya semuanya bisa berjalan dengan baik," kata Sigit.
Dalam kesempatan ini, Sigit juga kembali membahas terkait rumah kosong yang ditinggal pemudik. Sigit mengimbau para pemudik mematikan listrik dan menitip barang berharga mereka ke tempat penitipan sebelun mudik.
"Paling utama rumah yang ditinggalkan disampaikan ke petugas, sehingga kita kemudian bisa lakukan patroli untuk mengamankan rumah kosong. Dan kita ingin masyarakat yang berangkat mudik juga dalam keadaan tenang, karena Polri dan TNI selalu mengawal dan amankan terkait perjalanan maupun rumah-rumah yang ditinggalkan," pungkas Sigit.
Mahfud Md Minta Pemda Izinkan Penggunaan Lapangan Jika Ada Masyarakat yang Sholat Idul Fitri pada Jumat 21 April 2023
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud Md mengimbau agar pemerintah daerah membuka fasilitas publik seperti lapangan yang dikelola pemda dibuka dan diizinkan untuk tempat Sholat Idul Fitri jika ada masyarakat atau ormas yang ingin menggunakannya.
"Pemda diminta untuk mengakomodasi. Kita harus membangun kerukunan meski berbeda waktu hari raya," kata Mahfud dalam akun twitternya, Selasa, (18/4/2023).
Menurut Mahfud, perbedaan hari raya sama-sama berdasarkan Hadist Nabi, yaitu 'Berpuasalah kamu jika melihat hilal (bulan) dan berhari rayalah jika melihat hilal'.Â
"Maksudnya setelah melihat hilal tanggal 1 bulan Hijriyah, melihat hilal bisa dengan rukyat, bisa dengan dengan hisab," cuitnya.
Mahfud menjelaskan bahwa rukyat adalah proses melihat hilal dengan mata telanjang dibantu teropong seperti praktik yang dilakukan semasa Nabi Muhammad SAW.
Sedangkan hisab adalah proses melihat hilal dengan hitungan ilmu astronomi sembari menambahkan bahwa proses rukyat selalu didahului hisab sebelum dilanjutkan pengecekan secara fisik.
"NU dan Muhammadiyah sama-sama berhari raya pada tanggal 1 Syawal. Bedanya hanya dalam melihat derajat ketinggian hilal," kata Mahfud lagi.
Sebelumnya, ada permohonan izin yang diajukan Ta'mir Masjid Alhikmah, Podosugih, Pekalongan kepada Pemerintah Kota Pekalongan.
Ta'mir Masjid bermaksud menggunakan Lapangan Mataram Kota Pekalongan – Jawa Tengah untuk Sholat Idul Fitri 1444 H pada Jumat, 21 April 2023. Sementara pemerintah baru akan menetapkan 1 Syawal pada Sidang Isbat yang digelar pada 20 April 2023.
Advertisement