Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong lembaga pendidikan pesantren meningkatkan kompetensi santri agar memiliki daya saing yang tinggi. Wapres ingin santri Indonesia bisa bersaing di tingkat nasional dan global.
Baca Juga
"Dorong para santri untuk terus meningkatkan kapabilitas di berbagai bidang, agar memiliki kompetensi yang mampu bersaing, baik di tingkat nasional maupun global," ujar Wapres Ma'ruf Amin secara virtual pada Peringatan Hari Lahir ke-57 Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Islam Ponorogo, Jawa Timur, Rabu (19/4/2023).
Advertisement
Wapres berharap, ponpes dapat berkontribusi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui ekonomi dan keuangan syariah. Dirinya juga ingin santri meneruskan perjuangan ulama dalam memperbaiki bangsa.
"Saya berharap Pondok Al-Islam Ponorogo mengambil peran secara aktif untuk berkontribusi memajukan ekonomi dan keuangan syariah dalam rangka menyejahterakan masyarakat sekitar," ungkapnya.
"Teruslah bertumbuh maju untuk meneruskan misi perjuangan para ulama dalam memperbaiki umat dan bangsa," imbuhnya.
Lebih lanjut, Wapres memberikan ucapan selamat kepada seluruh jajaran pengurus Pondok Pesantren Al-Islam Ponorogo atas sumbangsih dalam bidang dakwah dan pendidikan agama Islam.
"Saya ucapkan selamat kepada kiai pengasuh, pengurus, dan seluruh santri atas pencapaian usia selama lebih dari lima dekade. Dan terima kasih atas segala kiprah dan dedikasi Pondok Pesantren Al-Islam bagi kemajuan peradaban melalui dakwah dan pendidikan," pungkasnya.
Ma'ruf Amin Ingatkan Keutamaan Takwa
Wakil Presiden Ma’ruf Amin memberikan tausiah kepada jemaah salat tarawih di Masjid Agung Baiturrahim, Gorontalo, Sulawesi Utara. Dalam kesempatan itu, dia mengulas terkait keutamaan malam Lailatul Qadr yang ada di 10 hari terakhir bulan Ramadhan.
Ma’ruf mengawali pentingnya seorang muslim menjadi pribadi yang bertakwa. Pasalnya, bahkan umat Islam sendiri tidak mudah mendapatkan tingkatan tersebut.
“Orang muttaqin itulah orang yang mengerjakan apa yang kata Allah kerjakan dan tidak mengerjakan apa yang kata Allah jangan jalankan. Orang yang betul-betul berjalan di atas aturan Allah,” tutur Ma’ruf di Masjid Agung Baiturrahim, Gorontalo, Kamis (13/4/2023).
Menurut Ma’ruf, mengerjakan puasa Ramadhan merupakan salah satu jalan mencapai tingkatan orang yang bertakwa. Bahkan, jika belum bertakwa maka puasanya dapat dinilai belumlah berhasil.
“Karena itu maka kita harus terus berusaha menjadi orang yang bertakwa. Banyak orang takut tunduk kepada ajaran agama,” jelas dia.
Ma’ruf merinci, takut tunduk kepada ajaran agama seringkali melibatkan rasa khawatir akan kesejahteraan hidup di dunia, baik hilangnya rejeki, usaha yang tidak berkembang, dan lainnya.
“Allah mengatakan siapa yang bertakwa kepada Allah, Allah berikan jalan keluar dan akan diberikan rejeki yang tidak diduga-duga. Tinggal kita percaya kepada Allah apa tidak, kalau tidak percaya ya belum beriman (seutuhnya),” ujarnya.
Reporter: Muhammad Genantan Saputra/Merdeka.com
Advertisement