Sukses

4 Prajurit TNI yang Gugur Ditembak KKB Sudah Dipulangkan, Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta

Jenazah empat orang anggota TNI korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) mendapatkan kenaikan pangkat anumerta. Empat orang itu yakni Pratu Miftahul Arifin, Pratu Ibrahim, Pratu Kurniawan dan Prada Sukra.

Liputan6.com, Jakarta - Jenazah empat orang anggota TNI korban penembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) mendapatkan kenaikan pangkat anumerta. Empat orang itu yakni Pratu Miftahul Arifin, Pratu Ibrahim, Pratu Kurniawan dan Prada Sukra.

"Iya, jelas ini (kenaikan pangkat khusus) menjalankan tugas. Kenaikan pangkat luar biasa," kata Kapuspen TNI Laksamana Muda (Laksda) Julius Widjojono kepada wartawan, Jumat (21/4/2023).

Selain itu, Julius menyebut, untuk empat orang tersebut sudah dibawa ke kampung halaman masing-masing.

"Sudah (dibawa ke kampung halamannya) satu Kawarang, Pacitan, Padang, Palembang," ucapnya.

Kepulangan para prajurit yang gugur ini langsung disambut oleh Panglima TNI Laksamana Yudo Margono di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta.

"Jadi mereka landing dari Timika, Halim, satu transit di Solo, ke Pacitan Miftahul Arifin. Kemudian yang tiga ke Halim, satu jalan darat menggunakan ambulans ke Karawang, dua naik 295 ke Palembang dan Padang, itu yang dua," ujarnya.

Kini, pihaknya masih mencari satu anggota TNI yang masih belum ditemukan atau evakuasi. Namun, belum disebutkan siapa satu orang tersebut.

2 dari 2 halaman

Status Siaga Tempur

Diketahui, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menaikkan status operasi di Papua menjadi siaga tempur. Hal ini buntut penyerangan yang dilakukan Kelompok Separatis Teroris (KST) yang mengakibatkan satu personel atas nama Pratu Miftahul Arifin gugur.

"Kita tetap melaksanakan operasi penegakan hukum dengan soft approach ya, kita tetap mendahulukan itu, dari awal kita sampaikan itu," kata Yudo kepada wartawan di Lanud Yohanis Kapiyau Timika, Papua, Selasa 18 April 2023.

"Tapi tentunya dengan kondisi yang seperti ini, khususnya di wilayah tertentu ya kita ubah menjadi operasi siaga tempur," sambungnya.

Ia menjelaskan, siaga tempur ini bukan pertama kali dilakukan. Karena, siaga tempur ini juga dilakukan di Natuna. Sehingga, ia menaikkan status di Papua menjadi siaga tempur darat.

"Artinya ditingkatkan dari yang tadi itu soft approach menghadapi serangan yang seperti ini, yang seperti terjadi tanggal 15 April lalu," jelasnya.

 

Reporter: Nur Habibie

Sumber: Merdeka.com