Sukses

PKB: Koalisi Besar Belum Ada, Baru Sebatas Wacana

Wakil Ketua Umum (Waketum) PKB Jazilul Fawaid memastikan belum ada koalisi besar. Karena, hingga kini hal itu masih hanya sebatas wacana saja.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum (Waketum) PKB Jazilul Fawaid memastikan belum ada koalisi besar. Karena, hingga kini hal itu masih hanya sebatas wacana saja.

"Sampai detik ini koalisi besar belum ada baru setingkat wacana saja, namun tentu apapun bentuk koalisi pembahasan pembicaraan pasti akan dilakukan untuk menemukan kesepakatan siapa calon," kata Jazilul, Jumat (21/4).

"Yang ada itu koalisi Kebangkitan Indonesia Raya, Koalisi Indonesia Bersatu, Koalisi Perubahan. Koalisi besar baru bersifat harapan," tegasnya.

Lalu, terkait dengan PDIP yang belum mempunyai koalisi disebutnya karena memang PDIP sudah memiliki golden ticket pada Pemilu 2024.

"Kalau sekarang kan PDIP sudah mengumumkan tanpa partai koalisi, karena memangg PDIP cukup untuk memiliki golden ticket untuk mengusung siapapun yang maju-maju menjadi calon presiden," sebutnya.

"Namun, sepanjang yang saya ketahui PDIP tidak ingin sendirian, pasti akan melakukan koalisi dengan partai yang lain. Membangun koalisi juga tidak mudah tentu harus dilakukan langkah-langkah dan komunikasi dengan partai yang lain. Jadi koalisi besar belum ada," sambungnya.

Menurutnya, meski PDIP sudah mencalonkan calon presiden (capres). Hingga kini belum adanya atau terbentuknya koalisi besar.

"Ya kan PDIP sudah pnya calon presiden, apakah itu berpengaruh untuk mempercepat kelahiran koalisi besar atau tidak kan gitu maksudnya, ya belum ada ini kalau koalisi besar belom jelas," ujarnya.

"Makanya kalau saya secara pribadi konkretnya saja koalisi Kebangkitan Indonesia Raya agar Pak Prabowo dan Gus Muhaimin yang diberikan mandat ya segera mengumumkan," sambungnya.

2 dari 2 halaman

KIR Solid

Meski belum adanya koalisi besar, ia mengaku, KIR salah satu koalisi yang sudah solid. Ia pun ingin agar kedua pimpinan Partai Gerindra dan PKB fokus untuk menentukan Capres-Cawapres.

"Yang lebih realistis setelah PDIP mengumumkan kan lebih baik koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang sudah solid, sudah memiliki sekber, sudah jalan daripada berpikir soal koalisi besar lebih baik pak Prabowo dan Gus Muhaimin menjalankan apa yang menjadi mandat dalam piagam kerjasama politik PKB dan Gerindra," paparnya.

"Di poin keempat bahwa calon presiden dan calon wakil presiden dari koalisi PKB dan Gerindra diberikan mandatnya kepada Pak Prabowo dan Gus Muhaimin," pungkasnya.

Sumber: Nur Habibie/Merdeka.com