Liputan6.com, Jakarta Sejumlah elite Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mendatangi kediaman ketua umumnya Megawati Soekarnoputri pada hari pertama Idul Fitri, Sabtu (22/4/2023). Mereka datang untuk bersilaturahmi dengan Megawati di Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat.
Beberapa elite PDIP yang hadir adalah Hasto Kristiyanto, Bambang Wuryanto, Yasonna Laoly, Puan Maharani, Ahmad Basarah, Pramono Anung, Herman Hery, dan Utut Adianto.
Baca Juga
Suasana Idul Fitri di kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri berjalan hangat. Para tamu berkesempatan untuk berfoto bersama Megawati.
Advertisement
Megawati dan keluarga pun melakukan prosesi salam-salaman dan sungkeman, baik putra-putri Megawati, menantu maupun cucu.
Sungkeman dimulai dari anak pertama M Rizki Pratama, dilanjutkan Prananda Prabowo dan Puan Maharani.
Usai acara internal keluarga, Megawati dan keluarga menyalami dan menyapa tamu yang hadir. Di ruang utama, sejumlah elite dan Menteri asal PDIP sudah bersiap menunggu.
Usai itu, Megawati mempersilakan tamu untuk menikmati makanan yang telah disajikan.
Umumkan Ganjar Pranowo sebagai Capres PDIP
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri resmi mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) yang akan diusung partainya di Pemilu 2024. Usai resmi dinyatakan capres, Megawati secara simbolis memakaikan kopiah kepada Ganjar.
Pantauan Liputan6.com melalui siaran digital PDIP, tampak Ganjar Pranowo dipanggil oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto maju ke depan untuk duduk bersama Megawatidan Presiden Jokowi di depan.
Setelah itu, Megawati secara simbolis memakaikan kopiah dengan disaksikan para kader secara langsung maupun virtual. Prosesi pemakaian kopiah ini pin mendapat sambutan dari para elite PDIP yang hadir.
Ganjar langsung menyalami Megawati usai mengenakan kopiah yang baru saja dipakaikan.
Usai memakaikan kopiah, Megawati mengatakan kopiah merupakan simbol dari identitas budaya Indonesia.
"Kita melihat budaya orang indonesai itu berkopiah, dan bung karno mengatakan itu identitas dari nasionalisme kita, yang disebut nasionalis religius,” ucap Megawati.
“Semoga ini bisa menjadi simbol semua rakyat, siapapun, tidak melihat agamanya,” ucap dia.
Reporter: Muhammad Genantan Saputra
Sumber: Merdeka
Advertisement