Liputan6.com, Jakarta Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan aktivitas sesar aktif di Laut Banda memicu gempa berkekuatan magnitudo 6,4 di wilayah Laut Banda, Kepulauan Maluku.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta, Sabtu, mengatakan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 5,28 lintang selatan dan 125,64 bujur timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 227 km Timur Laut Wakatobi, Sulawesi Tenggara pada kedalaman 32 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di Laut Banda," katanya
Advertisement
Dia menambahkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser (strike-slip).
Ia mengemukakan gempa yang terjadi pada Sabtu 22 April 2023 pukul 15.23.44 WIB itu menimbulkan guncangan di daerah Wakatobi dengan skala intensitas III-IV MMI (Modified Mercally Intensity), artinya bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
Gempa juga terasa di daerah Buru Selatan dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu.
"Kejadian gempa ini diawali dengan gempa bumi pendahuluan (foreshock) dengan magnitudo 4,8. Hingga pukul 16.30 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya dua aktivitas gempa bumi susulan (after shock) dengan magnitudo terbesar M5,5," paparnya.
Dia menambahkan hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," katanya.
Jauhi Bangunan Retak Akibat Gempa
Daryono mengimbau kepada masyarakat agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tuturnya.
Selain itu, ia juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Advertisement