Sukses

Arus Balik Lebaran Idul Fitri di Terminal Kampung Rambutan Diprediksi pada H+4

Arus balik Lebaran Idul Fitri belum terpantau di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur pada Minggu (23/4/2023).

Liputan6.com, Jakarta - Arus balik Lebaran Idul Fitri belum terpantau di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur pada Minggu (23/4/2023). Kepala Terminal Kampung Rambutan Yulza Romadhoni memprediksi arus balik akan terjadi pada H+4 lebaran Idul Fitri 2023.

Hal itu berdasarkan analisis data penumpang pada tahun 2022.

"Karena masih dalam suasana lebaran. Saat ini masih pemberangkatan ke kampung halaman masing-masing dari penumpang sendiri. Arus balik belum terpantau. Dari data tahun lalu. Biasanya untuk arus balik nanti pada H+4 sudah mulai terlihat arus balik," kata Yulza saat ditemui, Minggu (23/4/2023).

Yulza menerangkan, pihaknya siap menyambut pemudik lebaran Idul Fitri kembali ke Jakarta baik dari segi keamanan maupun pelayanan terhadap penumpang akan ditingkatkan. Dia mengaku telah berkoordinasi dengan tim Pos Pelayanan terpadu dalam hal ini TNI, Polri, dan Satpol PP.

"Kita tingkatkan dari segi keamanan penumpang. Artinya penumpang nanti kita pantau di area kedatangan pada saat dini hari," ujar dia.

Selain itu, ia juga telah berkomunikasi dengan pihak Transjakarta untuk menyediakan bus selama 24 jam nonstop. Pihak Transjakarta menyanggupi meski tidak semua rute beroperasi.

"Rute yang mereka punya ke arah Harmoni. Nanti bisa transit ke arah Grogol, Tanjung Priok, dan seterusnya untuk perjalanan lanjutan dari penumpang tiba," ucap Yulza.

2 dari 2 halaman

Penumpang di Terminal Kampung Rambutan Bisa Istirahat di Ruang Tunggu

Yulza mengimbau kepada penumpang yang tiba dinihari bila masih lelah, letih, atau belum dijemput keluarganya lebih baik beristirahat sejenak di area ruang tunggu sampai pagi hari

"Ada angkutan reguler yang sudah tersedia secara penuh dalam artian semua jurusan Transjakarta atau Jaklingko sudah beroperasi secara penuh," ucap dia.

Yulza juga menjelaskan, bus yang beroperasi dipastikan laik. Pihaknya rutin melaksanakan cek kendaraan maupun tes kesehatan sopir yang akan mengemudikan bus sampai h+7 angkutan.

"Betul kita pastikan layak, karena kita sudah rutin lakukan cek," ujar dia.

Â