Liputan6.com, Jakarta - Rilis sejumlah lembaga survei, pada Maret 2023 mencatat ada tren kenaikan elektabilitas untuk Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sebagai partai papan tengah, PKB mulai menunjukkan tajinya.
Ubaydillah Anwar, Direktur Sekolah Politik Bina Insan Mulia mencatat, kenaikan elektabilitas PKB terjadi pada survei SMRC yang memprediksi hingga 10,3 persen. Kemudian, LSI yang menempatkan PKB sebagai urutan pertama dalam jajaran partai tengah.
Baca Juga
“Ketiga adalah Survei PolMark 6-yang menempatkan Cak Imin ke dalam 5 besar tokoh di 2024,” kata Ubay dalam keterangan tertulis diterima, Minggu (23/4/2023).
Advertisement
Ubay mengatakan, faktor yang menyebabkan tren kenaikan pada PKB adalah sosok sang ketua umum, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Membaca portfolionya, lanjut Ubay, sejak memimpin PMII, Cak Imin adalah tipe orang yang total dalam menangani urusan.
“Kalau tidak total, mana mungkin Gus Dur memilihnya dengan tugas berat di partai,” ujar Ubay.
Ubay menyampaikan, ada dua bukti utama totalitas seorang Cak Imin dalam menangani urusan, pertama penguasaan terhadap masalah dan kedua banyaknya prestasi.
“Mata rantai konflik internal PKB terpurus sejak Cak Imin memimpin dan trust publik pada PKB meningkat, adalah bukti yang bisa berbicara mengenai hal itu,” yakin Ubay.
Ciptakan Kolaborasi dan Kepercayaan
Selain total, keberhasilan Cak Imin memimpin PKB juga dibuktikan dengan kemampuannya dalam menciptakan kolaborasi dan kepercayaan. Perbedaan aspirasi para kiai senior dan kiai muda NU dapat diakomodasi secara sinergis untuk kekuatan PKB.
“Meski ada seruan lantang dari PBNU agar NU tidak lagi menganak-emaskan satu partai, tetapi kepemimpinan Cak Imin justru menghadirkan ‘manhaj’ berpikir yang berbeda,” tutur Ubay.
Dalam praktiknya, kata Ubay, manhaj yang ditawarkan Cak Imin justru mendapatkan dukungan dari para kiai di Jawa dan luar Jawa. KH. Imam Jazuli, Pengasuh Pesantren Bina Insan Mulia berada di garda paling depan dalam menggelorakan ‘manhaj’ perjuangan Cak Imin tersebut.
“Artinya, Gus Ketum berhasil membangun kepercayaan dan pemimpin yang dipercaya itu jauh lebih menentukan dibanding pemimpin yang hanya disukai,” dia menandasi.
Advertisement