Liputan6.com, Jakarta - Pratu F, prajurit TNI dari Satgas Yonif R 321/GT tercatat menjadi korban gugur terakhir yang berhasil dievakuasi usai terlibat baku tembak dengan kelompok separatis teroris (KST) alias kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Mugi, Nduga, Papua Pegunungan.
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksda Julius Widjojono menyatakan, gugurnya Pratu F bukan karena tertembak oleh KST, melainkan saat dirinya mencoba menyelamatkan diri 'escape' dengan loncat ke jurang sedalam 140 meter.
"Karena mencoba untuk escape dari serangan. Melompat ke tebing, tidak tertembak. Dia lompat lalu jatuh ke tebing 140 meter," kata Julius saat dihubungi merdeka.com, Minggu (23/4/2023).
Advertisement
Julius menjelaskan kronologi serangan yang dilakukan KST, ketika rombongan Satgas Yonif R 321/GT beranggotakan 36 personel sedang berupaya melakukan operasi evakuasi terhadap pilot Susi Air yang disandera.
Namun ketika berada di perjalanan menuju titik operasi, secara mendadak 36 personel TNI tersebut diserang dari segala penjuru oleh gerombolan KST. Sehingga dari total serangan itu sebanyak 5 prajurit menjadi korban dan gugur.
"Gini mas, kan mereka itu 36 orang (termasuk yang 4 orang), dikepung dari atas, kiri, kanan samping tebing. Nah mencoba menyerang yang bawah itu ternyata ada seperti ada surprise," jelas Julius.
"Jadi escape-nya dia (Pratu F) itu lompat ke jurang itu, tapi tidak ada luka tembak, senjata masih ada," tambahnya.
Selain Pratu F yang sempat dikabarkan hilang, ada pula empat prajurit TNI lainnya yang sebelumnya lebih dulu berhasil dievakuasi yakni Pratu Miftahul Arifin, Pratu Kurniawan, Pratu Ibrahim dan Prada Sukra.
"(Total korban gugur 5) iya. Sudah enggak ada (korban lagi dari 36 personel TNI yang diserang KKB)," kata Julius.
Â
Panglima TNI Berbelasungkawa
Sebelumnya, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono kembali berbelasungkawa atas gugurnya Prajurit TNI atas nama Pratu F personel dari Satgas Yonif R 321/GT akibat serangan dari kelompok separatis teroris (KST) dan sempat dilaporkan hilang di Distrik Mugi, Nduga, Papua Pegunungan.
"Almarhum merupakan korban kelima yang gugur oleh serangan gerombolan KST di Mugi-Mam Nduga," kata Yudo dalam keterangannya, dikutip Minggu (23/4).
Jenazah Almarhum Pratu F ditemukan oleh Tim Gabungan pada Sabtu (22/4/2023) kemarin ketika melakukan pencarian dan penelusuran, pascaperistiwa penembakan oleh KST dalam misi pencarian pilot Susi Air Capt Philips Mark Merthens.
Selanjutnya, jenazah Pratu F langsung dievakuasi ke Timika dan dibawa ke RSUD untuk pemulasaraan. Rencana, besok Senin (24/4/23) jenazah Pratu F akan diterbangkan ke kampung halamannya di Magelang.
"Almarhum gugur sebagai Kusuma Bangsa. Semoga Tuhan Yang Maha Esa menerima semua amal ibadahnya dan ditempatkan di tempat yang layak di sisi-Nya," imbuhnya.
Â
Reporter: Bachtiarudin Alam
Merdeka.com
Advertisement