Sukses

Komisi I DPR Apresiasi Gerak Cepat Kemlu dan TNI dalam Evakuasi WNI di Sudan

Anggota Komisi I DPR RI Jazuli Juwaini mengapresiasi gerak cepat Kementerian Luar Negeri dan TNI yang segera membentuk Satgas dan menerjunkan tim untuk mengevakuasi WNI yang berada di Sudan.

Liputan6.com, Jakarta Gejolak politik Sudan semakin memanas. Hal tersebut bermuara dari kudeta yang terjadi pada 2021 lalu. Kondisi tersebut membuat Sudan dipimpin oleh dua orang petinggi militer sebagai dewan jenderal, yakni kepala angkatan bersenjata, Jenderal Abdel Fattah al-Burhan dan presiden dan wakilnya serta pemimpin RSF, Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo.

Imbas dari konflik politik tersebut, Sudan saat ini dilanda bentrokan antara militer dan paramiliter. Konflik itu pun memaksa Indonesia untuk mengevakuasi warganya yang tinggal di sana. Berdasarkan data Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Khartoum, terdapat 1.209 WNI yang tinggal di Sudan. Dan sejauh ini, sudah 538 WNI yang berhasil dievakuasi dari Khartoum.

Berkaitan dengan itu, Anggota Komisi I DPR RI Jazuli Juwaini mengapresiasi gerak cepat Kementerian Luar Negeri dan TNI yang segera membentuk Satgas dan menerjunkan tim untuk mengevakuasi WNI yang berada di Sudan.

"Dalam kondisi eskalasi konflik bersenjata di Sudan saat ini prioritas kita adalah menyelematkan warga negara kita di sana. Maka respon dan gerak cepat Kemlu dan TNI sangat kita apresiasi dan berharap seluruh WNI selamat sampai tempat aman hingga akhirnya tiba di tanah air," ungkapnya dalam keterangan pers yang diterima, Rabu (26/4/2023).

2 dari 2 halaman

Terus Memantau

Jazuli juga mengungkapkan dirinya terus memantau dan mendapatkan informasi berkala terkait penanganan evakuasi WNI di Sudan, baik dari pihak Kemlu maupun TNI. Ia juga mengatakan bahwa sejauh ini 538 WNI berhasil mencapai Port Sudan melalui jalur darat.

"Sejauh ini, ada 538 WNI di Sudan yang berhasil dievakuasi dari Khartoum, Ibu Kota Sudan, dan akan diberangkatkan ke Jeddah. Mereka dikumpulkan di Port Sudan, sebuah kota pelabuhan," jelasnya.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut juga memaparkan bahwa sebanyak 291 di antaranya akan diterbangkan langsung menggunakan pesawat TNI dan dijemput Satgas Evakuasi WNI di Sudan, sedangkan lainnya kemungkinan bakal dievakuasi lewat jalur laut.

"Masih ada ratusan lain WNI yang belum terevakuasi via jalur darat ke wilayah yang relatif lebih aman, karena situasi keamanan setempat yang masih menantang di perjalanan," paparnya.

Jazuli berharap bahwa pasukan TNI mengawal ketat proses evakuasi WNI di Sudan. Dirinya juga menyebut mendapatkan informasi kalau Panglima TNI telah menerjunkan pasukan elit Kopasgat.

"Pengawalan ini sangat urgent karena yang terjadi di Sudan adalah perang militer dan paramiliter dengan potensi ancaman nyawa yang sangat besar," ujarnya.

 

(*)