Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY menanggapi kemungkinan terjadinya koalisi dengan Partai Golkar. Hal itu menyusul kunjungan Ketum Golkar Airlangga Hartarto menemui Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat.
“Kalau ditanya tadi apakah kemudian bisa saling bergabung, ya tadi, semua sangat mungkin kalau tujuannya baik dan bersama-sama kita ingin melakukan perubahan, ingin melakukan perbaikan terhadap situasi negeri ini,” tutur AHY di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (29/4/2024).
Baca Juga
AHY menegaskan bahwa sangat diharapkan bersatunya seluruh elemen bangsa, termasuk kepada kekuatan politik untuk membuat perubahan baik bagi bangsa. Hal itu pun menjadi basis atau pondasi dalam dialog yang dilakukan Partai Demokrat dengan berbagai partai, termasuk Golkar.
Advertisement
“Ada berbagai isu yang kita (Demokrat-Golkar) punya kepentingan yang sama, tidak ada bedanya, ada perbedaan-perbedaan penyikapan isu juga biasa, inilah sebenernya indahnya demokrasi multi partai, tapi saya juga tidak berharap terjadi pembelahan yang luar biasa,” jelas dia.
Mengulas pernyataan Airlangga, AHY mengingatkan agar jangan sampai Pemilu 2024 terjadi pembelahan atau benturan keras antar anak bangsa.
Tentang Keras Benturan Ideologi
“Tadi Pak SBY juga mengingatkan betapa nestapanya bangsa Indonesia pernah berbenturan antar ideologi, bukan hanya tidak sehat tetapi juga berbahaya dan banyak korbannya, literally bukan politik tetapi juga korban jiwa. Jangan sampai terjadi lagi dalam sejarah politik bangsa kita atau benturan keras akibat eksploitasi politik identitas, itu juga tidak boleh,” ujarnya.
“Kami akan menentang keras apakah radikal kanan, radikal kiri, apapun yang hanya ingin menghancurkan persatuan di negara kita, saya pikir kita sepakat di situ dan semua orang yang secara sadar mencintai negara kita akan menjawab hal yang sama,” AHY menandaskan.
Advertisement