Sukses

AHY Singgung Utak-atik Sistem Pemilu: Ini Keluar dari Akal Sehat Kita

AHY menegaskan pihaknya menolak perubahan sistem pemilu. Sebab, perubahan tersebut merupakan hal yang fundamental.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyinggung soal adanya upaya sejumlah pihak untuk mengutak atik sistem pemilu yang saat ini berlaku yakni proporsional terbuka atau coblos caleg. Dia menilai, upaya itu dilakukan untuk sesuatu yang menurutnya tidak perlu dilakukan.

Diketahui, saat ini perubahan sistem proporsional terbuka (coblos caleg) menjadi tertutup (coblos partai) masih berproses di Mahkamah Konsitusi (MK).

"Demokrasi akhir-akhir ini mundur menghadapi tantangan serius. Sistem politik yang diutak atik untuk mengubah sesuatu yang tidak perlu diubah," kata AHY dalam konferensi pers, usai bertemu Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, di Puri Cikeas, Sabtu (29/4/2023).

Menurutnya, hingga saat ini peluang perubahan sistem pemilu tersebut masih belum jelas. Dia pun mengingat inisiatif Partai Golkar mengumpulkan tujuh partai di parlemen untuk menolak usulan perubahan sistem pemilu.

AHY menegaskan pihaknya menolak perubahan sistem pemilu. Sebab, perubahan tersebut merupakan hal yang fundamental dan telah keluar dari akal sehat.

"Kita tidak ingin mundur dengan perubahan sistem yang sangat fundamental. Ini keluar dari akal sehat kita. Mari kita kawal agar jangan terjadi perubahan yang kita harapkan bersama," ujarnya.

Sementara, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menegaskan posisi partainya menolak wacana perubahan sistem pemilu. Dia ingin agar sistem pemilu yang berlaku di 2024 mendatang harus merujuk pada yang telah diatur.

Namun, pihaknya membuka kemungkinan untuk membahas hal itu setelah pemilu dan Pilpres 2024.

"Kalau ada perubahan pada periode berikutnya, kita duduk kembali," kata Airlangga.

 

2 dari 2 halaman

Kata AHY Soal PK Moeldoko Terkait Demokrat

Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meyakini akan menang menghadapi upaya hukum Peninjauan Kembali (PK) yang dilayangkan oleh kubu Moeldoko terkait kepengurusan Partai Demokrat.

"Kami meyakini, tim hukum kami meyakini, Demokrat meyakini, masyarakat luas meyakini, para pakar hukum meyakini tidak ada celah sedikitpun secara hukum yang bisa memenangkan PK KSP Moeldoko," kata AHY di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, seperti dilansir Antara, Sabtu 29 April 2023 malam.

Menurut dia, Demokrat telah menang sebanyak 16 kali peradilan melawan gugatan kubu Moeldoko untuk kepengurusan partai berlambang bintang mercy tersebut. Dia optimistis tidak ada novum baru dalam perkara itu.

"Mengapa (yakin)? Karena tidak ada novum baru, tadi setelah 16 kali kita bisa mengalahkannya di meja hukum," kata putra sulung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.

Namun, lanjut dia, keyakinan tersebut belum tentu sesuai harapan, mengingat persoalan yang sedang dihadapi bukan hanya urusan hukum, melainkan juga politik.

"Sehingga kami tidak boleh lengah dan harus membawa ini ke ruang terang, jangan sampai ada keputusan-keputusan cepat dilakukan di ruang gelap, yang kemudian bukan hanya mengagetkan, tetapi juga benar-benar menghancurkan demokrasi kita. Ini bukan hanya pertaruhan Demokrat, tetapi bagaimana demokrasi bisa dijaga," papar AHY.

Reporter: Alma Fikhasari/Merdeka.com