Sukses

3 Respons Keluarga Usai Polisi Sebut Kasat Narkoba Polres Jaktim AKBP Buddy Alfrits Tewas Bunuh Diri

Kasat Narkoba Polres Jakarta Timur AKBP Buddy Alfrits Towoliu diduga tewas akibat bunuh diri tertabrak kereta api jarak jauh di perlintasan wilayah Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, pukul 09.32 WIB, Sabtu 29 April 2023.

Liputan6.com, Jakarta - Kasat Narkoba Polres Jakarta Timur AKBP Buddy Alfrits Towoliu diduga tewas akibat bunuh diri tertabrak kereta api jarak jauh di perlintasan wilayah Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, pukul 09.32 WIB, Sabtu 29 April 2023.

Namun, pihak keluarga Kasat Narkoba Polres Jaktim AKBP Buddy Alfrits Towoliu meminta kepolisian mencari tahu penelepon lokasinya sebelum ditemukan diduga tewas bunuh diri. Keluarga pun meminta agar masyarakat tidak berspekulasi soal kematian Kasat Narkoba Polres Jaktim akibat bunuh diri.

"Jadi kami mohon lewat teman-teman media, medsos, supaya berhentilah menuduh. Kita berikan kepercayaan ke kepolisian untuk usut tuntas siapa yang menelepon terakhir itu. Sampai dia suruh berangkat sampai dia meninggal," kata Cyprus A Tatatli, paman dari AKBP Buddy Alfrits Towoliu kepada wartawan di RS Polri Keramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu 29 April 2023.

Lalu, apakah keluarga bakal membuat laporan atas kecurigaan tewasnya AKBP Buddy? Cyprus menyebut, keluarga masih menunggu kedatangan istri dari AKBP Buddy.

Cyprus menegaskan, keluarga tidak sependapat dengan pernyataan kepolisian yang menyebut AKBP Buddy Alfrits Towoliu tewas bunuh diri.

Sebab dalam kehidupan sehari-hari, AKBP Buddy Alfrits menjalaninya dengan baik. Untuk itu, pihak keluarga curiga ada sesuatu di balik kematian perwira polisi tersebut.

"Jadi begitu yang memunculkan kecurigaan itu karena semua berjalan sehat, keluarga baik, soal ekonomi tidak mungkin mati lapar," ujar Cyprus.

Berikut sederet respons keluarga usai Kasat Narkoba Polres Jakarta Timur AKBP Buddy Alfrits Towoliu diduga tewas bunuh diri tertabrak kereta api jarak jauh di perlintasan wilayah Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur dihimpun Liputan6.com:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Minta Polisi Usut Penelepon AKBP Buddy Alfrits Towoliu Sebelum Tewas Diduga Bunuh Diri

Keluarga AKBP Buddy Alfrits Towoliu meminta kepolisian mencari tahu penelepon Lokasi Kasat Narkoba Polres Jakarta Timur itu sebelum ditemukan tewas.

AKBP Buddy Alfrits Towoliu diduga tewas tertabrak kereta api jarak jauh di perlintasan wilayah Kecamatan Pulogadung, Jakarta Timur, pukul 09.32 WIB, Sabtu 29 April 2023.

Keluarga pun meminta agar masyarakat tidak berspekulasi soal kematian Kasat Narkoba Polres Jaktim akibat bunuh diri.

"Jadi kami mohon lewat teman-teman media, medsos, supaya berhentilah menuduh. Kita berikan kepercayaan ke kepolisian untuk usut tuntas siapa yang menelepon terakhir itu. Sampai dia suruh berangkat sampai dia meninggal," kata Cyprus A Tatatli, paman dari AKBP Buddy Alfrits Towoliu kepada wartawan di RS Polri Keramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu 29 April 2023.

Lalu, apakah keluarga bakal membuat laporan atas kecurigaan tewasnya AKBP Buddy? Cyprus menyebut, keluarga masih menunggu kedatangan istri dari AKBP Buddy.

"Itu salah satu keluarga mau nunggu istrinya datang, supaya langkah-langkah upaya hukum apa umpamanya, mereka laporan dengan kereta itu seperti apa. Kedua yang tadi menduga karena ada menelepon seseorang itu, tidak lama setelah menelepon seseorang itu, tidak sejam tahu-tahu sudah meninggal, singkat sekali," tutur dia.

"Artinya kalau rekayasa naik grab itu ditabrak bisa macam-macam kan kita menduga kan, biasa menghilangkan jejak kan supaya dianggap kematian tabrakan, nah ini tahu-tahu kereta. Karena dari keluarga tidak ada masalah keluarga dia, keluarga besar juga kumpul, seperti paskah, seperti itu," lanjut dia.

 

3 dari 4 halaman

2. Keluarga Tolak AKBP Buddy Disebut Bunuh Diri, Sebut Diduga Terkait Jabatan yang Diembannya

Oleh karena itu, Cyprus sebagai salah satu perawakilan keluarga AKBP Buddy menolak jika keponakannya itu tewas akibat bunuh diri.

"Jadi kami keluarga besar saya sebagai paman menolak dengan tegas kalau ada dugaan bunuhu diri. Kita memberikan kepercayaan kepada pihak berwajib supaya tuntaskan dulu. Karena meninggalnya ini karena ada yang menelepon itu, itu yang jadi pertanyaan," papar dia.

Cyprus mengungkapkan, ada dugaan kematian AKBP Buddy ini lantaran terkait dengan jabatan yang diembannya sebagai Kasat Narkoba Polres Jakarta Timur. Yang mana dalam menjalani tugas, Ia dipastikan berhadapan dengan para penjahat penyokong barang haram tersebut.

"Kami menduga karena ada jabatan baru mungkin ada yang diduga dia mau sidik, kan Kasat Narkoba, kan narkoba di situ kan berhadapan mafia, pelaku-pelaku mafia. Ini jadi pertanyaan besar dari kami, keluarga. Kalau tahu karena jabatan Kasat Narkoba, lebih baik tak perlu jabatan itu kalau membawa binasa gini bagi keluarga kami. Anggota polisi biasa saja lah," ujar dia.

Menurut Cyprus, kematian ponakannya itu terbilang tidak masuk akal. Terlebih penyebabnya karena diduga bunuh diri dengan menabrakkan ke kereta api.

"Karena jabatan Kasat Narkoba itu jadi pertanyaan besar dengan kematian mendadak. Tahu-tahu ada berita ditabrak. Tak logis bagi kami bagi keluarga. Kalau menduga juga kalau ada perbuatan sebelumnya, dibunuh baru dibuang di tengah rel kereta, kan salah satu cara hilangkan jejak. Atau hilangkan jejak juga dibakar. Itu cara hilangkan jejak," terang dia.

 

4 dari 4 halaman

3. Keluarga Ungkap Detik-Detik Sebelum AKBP Buddy Ditemukan Tewas

Cyprus lalu menceritakan, detik-detik korban sebelum ditemukan meninggal dunia. Ada sosok yang belum diketahui identitas menghubungi AKBP Buddy Alfrits Towoliu.

Waktu itu, lanjut dia, korban diketahui janjian dengan seseorang bernama Pak Bibi untuk merenovasi ruang kerja di Polres Metro Jaktim.

Namun, selang setengah jam usai menerima telepon, korban justru terburu-buru keluar dari ruang kerja. Cyprus menerangkan, aneh saat itu korban pergi menggunakan taksi daring.

"Padahal, korban memiliki mobil pribadi," ujar Cyprus.

Atas dasar itulah, keluarga tegas menolak asumsi korban tewas akibat bunuh diri.

"Karena dari rumah bagus, berjumpa dengan orang yang mau rehab bagus. Tahu-tahu tak sampai satu jam setelah menerima telepon, kami dapat kabar korban meninggal. Kami menduga jangan-jangan ada permainan," pungkas Cyprus.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.