Liputan6.com, Jakarta - Presiden Partai Buruh, Said Iqbal berorasi di acara Mayday Fiesta 2023 dalam rangka memperingati hari buruh internasional (May Day) di Istora Senayan, Jakarta, Senin (1/5/2023).
Dalam kesempatan itu, Said menyatakan, Partai Buruh bertekat merebut 30 kursi DPR RI pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang. Dia berjanji, apabila misi tersebut tergapai maka kaum buruh tak perlu lagi turun ke jalan untuk menuntut hak-haknya.
"Ada 70 juta buruh saya hanya minta 5 sampai 6 juta atau 30 kursi kita rebut. Nanti kalau kita masuk DPR RI, DPRD Kabupaten Kota, DPRD Provinsi DPRI setiap bulan November kita ribut tentang upah kita gak perlu demo. Anggota DPR yang kita suruh," kata Said Iqbal dalam orasinya.
Advertisement
Dia menerangkan, kenaikan harga kebutuhan pokok, Bahan Bakar Minyak (BBM), dan upah ditentukan lewat keputusan politik baik itu di DPR RI maupun DPRD dan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Karena itu, buruh perlu terjun ke politik.
"Nasib saudara ditentukan keputusan politik," ujar Said Iqbal.
Said Iqbal kemudian menyinggung sikap partai politik terhadap kaum buruh. Salah satunya terkait upah mininum.
"Ada tidak, satu partai politik ketika bulan November, Desember ada kenaikan upah minimum ada enggak yang belain buruh?" tanya Said Iqbal.
"Enggak ada," jawab buruh dengan kompak.
"Padahal upah adalah daya beli kaum buruh, kaum petani," ujar Said Iqbal menimpali.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), kata dia, suara buruh formal mencapai 70 juta. Dia pun meminta semua kaum buruh mencoblos Partai Buruh.
Tak Mau Disebut Kampanye
Meski begitu, Said Iqbal menolak disebut memanfaatkan peringatan hari buruh internasional ini untuk kampanye politik. Dia berdalih, hanya melakukan sosialisiasi.
"Kamu coblos 2024, saya bukan kampanye, sosialisasi ngasih tahu sama buruh. Kalau dilarang lawan enggak? Lawan, enak aja," ujar dia.
Advertisement