Liputan6.com, Jakarta Bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional yang diperingati tiap tanggal 2 Mei, BPJS Kesehatan mengundang organisasi mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok Cipayung Plus untuk mengenalkan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Pertemuan dengan mahasiswa ini sekaligus sebagai bagian upaya BPJS Kesehatan dalam rangka melakukan transformasi mutu layanan.
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti mengatakan, aspirasi dari mahasiswa juga sangat dibutuhkan untuk dijadikan evaluasi sehingga pelayanan ke depan bisa terus disempurnakan.
Baca Juga
Menurutnya, edukasi kepada mahasiswa penting dilakukan karena sebagai generasi muda, mahasiswa diharapkan mampu menjadi motor penggerak untuk mengajak masyarakat luas agar kian mengenal Program JKN dan berpartisipasi mendukung keberlanjutan program mulia tersebut.
Advertisement
"Edukasi kepada mahasiswa ini juga kami gencarkan supaya mereka paham bahwa Program JKN sudah membuka akses layanan kesehatan yang berkualitas serta memberikan perlindungan finansial kepada masyarakat. Itulah mengapa sangat penting bagi kami untuk melibatkan organisasi kemahasiswaan dalam mendukung Program JKN, karena mahasiswa berperan penting dalam menyukseskan pelaksanaan Program JKN,” ujar Ghufron dalam kegiatan Sosialisasi Transformasi Mutu Layanan, Selasa (02/05).
Ghufron menjelaskan, organisasi kemahasiswaan memiliki peran besar dalam kontribusi intelektual. Selain itu, mahasiswa juga memiliki fungsi sosial dalam kehidupan bermasyarakat sebagai agent of change yang bergerak untuk memberikan perubahan ke arah yang lebih baik, sekaligus menjadi kontrol sosial terhadap hal-hal yang bertentangan dengan nilai keadilan, moral dan etika.
Transformasi Mutu Layanan, NIK Jadi Identitas Peserta JKN
Sementara itu, Direktur SDM dan Umum BPJS Kesehatan, Andi Afdal mengungkapkan bahwa transformasi mutu layanan dilakukan untuk mewujudkan layanan kesehatan yang mudah, cepat, dan setara. Mulai dengan menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebagai identitas peserta Program JKN, merespon pengaduan keluhan peserta dengan cepat dan tuntas, memastikan fasilitas kesehatan tidak membebani peserta JKN dengan membawa berkas fotokopi kartu JKN, serta lainnya.
“Nantinya diharapkan organisasi kemahasiswaan mampu menjadi perantara atau penyambung lidah bagi BPJS Kesehatan kepada masyarakat dalam menyampaikan informasi positif tentang Program JKN," ujar Afdal.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Umum Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (PP GMKI), Jefri Edi Irawan Gultom mengapresiasi langkah yang diambil BPJS Kesehatan dalam melakukan transformasi mutu layanan. Sebagai organisasi penggerak mahasiswa, pihaknya siap memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk menyadari arti penting prinsip gotong royong yang diterapkan dalam Program JKN.
“Dengan adanya transformasi mutu layanan, kami siap bekerja sama dengan BPJS Kesehatan untuk berperan aktif dalam melakukan sosialisasi dan mengedukasi terkait peran BPJS Kesehatan dan makna gotong royong dalam membantu peserta lainnya yang sakit,” kata Jefri.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (PP Hima Persis), Ilham Nur Hidayatullah mengatakan transformasi mutu layanan yang dilakukan BPJS Kesehatan menjadi langkah konkrit dalam meningkatkan kualitas pelayanan bagi peserta JKN. Menurutnya, upaya tersebut bisa memberikan dampak positif bagi akses peserta dalam mengakses layanan di fasilitas kesehatan.
“Hal-hal positif yang telah dilakukan BPJS Kesehatan perlu disampaikan ke masyarakat agar masyarakat dapat mengetahui nilai positif bisa dirasakan dari Program JKN. Selain itu, aspirasi dari masyarakat perlu diperhatikan sebagai dasar perbaikan dalam peningkatan kualitas layanan kesehatan,” jelas Ilham.
Advertisement
Layanan BPJS Kesehatan Semakin Membaik
Ketua Umum Presidium Pusat Himpunan Mahasiswa Buddhis Indonesia (PP Hikmahbudhi), Wiryawan juga menilai peningkatan mutu layanan yang dilakukan BPJS Kesehatan sudah maksimal. Menurutnya, kualitas pelayanan yang telah dicapai harus terus ditingkatkan agar kebutuhan peserta dalam mengakses layanan semakin mudah dan cepat untuk dirasakan.
Di samping itu, Pengurus Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM), Abdul Wahid mengatakan bahwa upaya peningkatan mutu layanan yang dilakukan BPJS Kesehatan sudah dirasakan oleh peserta JKN. Dirinya menilai, hingga saat ini pelayanan yang diberikan oleh fasilitas kesehatan semakin hari semakin baik. Dengan begitu, dirinya mengajak masyarakat agar tidak ragu untuk menjadi peserta dan memanfaatkan kepesertaan JKN untuk mengakses layanan di fasilitas kesehatan.
“Saya merasakan sendiri ketika saya menjalani rawat jalan, rawat inap hingga operasi gigi dengan menggunakan BPJS Kesehatan, semua saya jalani gratis tanpa adanya biaya. Pelayanannya juga sangat baik, mulai dari pendaftaran, rujukan hingga ke dokter spesialis tidak ada perbedaan antara pasien BPJS Kesehatan dengan pasien umum lainnya,” tutup Wahid.
(*)