Sukses

Insiden Penembakan Kantor Pusat, MUI: Kami Tidak Takut

Kantor MUI tetap beraktivitas seperti biasa dalam melayani masyarakat, khususnya umat Islam. Tidak ada perubahan jadwal atau pun pengetatan pengamanan yang berlebih.

Liputan6.com, Jakarta Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hukum dan Ham, Ikhsan Abdullah menyatakan pihaknya tidak takut dengan ancaman atau pun teror yang dilayangkan, termasuk oleh insiden penembakan yang terjadi di Kantor MUI Pusat, Menteng, Jakarta Pusat.

“Kami tidak takut dalam menghadapi situasi macam ini. Sebagai wujud bahwa kami berkhidmat untuk kepentingan masyarakat dan umat. Jadi tidak ada hal-hal yang menggelisahkan atau menggentarkan kami,” tutur Ikhsan di Kantor MUI, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (3/5/2023).

Untuk hari ini pun, lanjut Ikhsan, Kantor MUI tetap beraktivitas seperti biasa dalam melayani masyarakat, khususnya umat Islam. Tidak ada perubahan jadwal atau pun pengetatan pengamanan yang berlebih.

“Ya ini kan kantornya umat, kantornya masyarakat, jadi ya biasa saja. Mungkin nanti akan ada pemeriksaan identitas supaya yang hadir itu membawa KTP, supaya kami bisa kenali siapa yang masuk sini,” jelas dia.

Ikhsan mengimbau kepada publik agar tetap tenang dan menjaga kodusivitas keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). Dia berharap pula kepada Polri sebagai aparatur negara yang melindungi, dapat segera mengungkap kebenaran di balik insiden penembakan di Kantor MUI tersebut.

“Itu sudah sering, sudah kebal, kami sudah putus urat takutnya Insyaallah karena kita, kami semua ulama di sini berjuang untuk kepentingan umat, khidmat untuk umat, jadi tidak ada lagi rasa takut atau was was,” Ikhsan menandaskan.

2 dari 2 halaman

Penembakan di Kantor MUI Pusat, Menag Yaqut: Aksi Individu Salah Belajar Agama

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, peristiwa penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat di Menteng, Jakarta bukanlah tindakan terorisme, melainkan aksi individu yang salah belajar agama.

"Saya meyakini ini tindakan individu yang salah belajar agama atau orang yang salah memahami agamanya," kata Yaqut dilansir dari Antara, Rabu (3/5/2023).

Yaqut berharap, polisi memproses hukum peristiwa penembakan di kantor MUI Pusat secara tuntas, meski pelakunya sudah meninggal dunia.

"Aparat tetap harus memproses dan menyelidiki latar belakang peristiwa tersebut agar aksi semacam itu tidak terulang kembali," tegasnya.

Yaqut juga meyakini, semua agama di dunia selalu mengajarkan perdamaian dan cinta kasih antarsesama makhluk, bukan kekerasan dan konflik yang membuat suasana dunia menjadi mencekam.

Sebelumnya, kantor MUI Pusat di Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, ditembaki orang tak dikenal pada Selasa 2 Mei 2023.

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) MUI, Arif Fahrudin mengatakan sebelum insiden penembakan, pelaku memang telah mendatangi Kantor MUI Pusat sebanyak dua kali. Kaca gedung Kantor MUI Pusat itu pun pecah dan berserakan.

Setelah diselidiki, pelaku penembakan merupakan pria berinisial M berusia 60 tahun berdomisili di Lampung. Belakangan, pelaku dinyatakan meninggal dunia.