Liputan6.com, Binjai Sebagai upaya percepatan penurunan angka stunting di Provinsi Sumatera Utara dan Kota Binjai, Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Pusat berkolaborasi dengan Badan Pangan Nasional (Bapanas) dalam pembentukan Rumah Pangan Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman.Â
Ketua Umum TP PKK, Tri Tito Karnavian mengatakan pembentukan Rumah Pangan ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih luas di antaranya sebagai wahana komunikasi, informasi, dan edukasi ketahanan pangan keluarga termasuk dalam penganekaragaman konsumsi dan keamanan pangan, dengan target sasaran yang lebih beragam.
Baca Juga
"Sinergi dan kerja sama ini tidak hanya dilakukan antarpemerintah atau antar pemerintah dengan pemerintah daerah, tetapi juga didukung oleh pihak swasta yaitu PT Nestle Indonesia. Kehadiran PT Nestle Indonesia telah berkomitmen untuk menyuplai kebutuhan susu anak-anak penerima manfaat di Rumah Pangan ini selama 6 bulan," ungkap Ketua Umum TP PKK Tri Tito Karnavian dalam Kunjungan Kerja di Rumah Pangan Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman di Kota Binjai, Sumut, Selasa (2/5/2023).
Advertisement
Tri menjelaskan, keberhasilan Rumah Pangan ini tidak hanya tergantung pada kerja sama dan sinergi yang ditandai dengan kehadiran para pemangku kepentingan di Kota Binjai dalam kesempatan tersebut. Namun, keberhasilan ini juga sangat bergantung pada upaya TP PKK Provinsi Sumut dan Kota Binjai untuk menggerakkan para kader PKK dan masyarakat sekitar sebagai motor penggerak keberlangsungan Rumah Pangan tersebut.
Dalam rangka melembagakan Rumah Pangan di Kota Binjai, dukungan pemerintah daerah khususnya Pemerintah Kota Binjai untuk terus merawat dan melestarikan serta memanfaatkan rumah pangan ini agar tujuan yang diharapkan tercapai sangat diperlukan.
Target Penurunan Stunting di Tahun 2023
Lebih lanjut Tri menekankan, percepatan penurunan stunting merupakan salah satu isu prioritas nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 dengan target penurunan prevalensi 14 persen pada tahun 2024.
Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, prevalensi stunting di Indonesia turun dari 24,4 persen pada tahun 2021 menjadi 21,6 persen di tahun 2022. Untuk tahun 2023, pemerintah menargetkan stunting menjadi 17,8 persen atau turun sekitar 3,8 persen dari tahun 2022.
"Prevalensi stunting di Provinsi Sumatera utara juga mengalami penurunan, dari 25,8 persen pada tahun 2021 menjadi 21,1 persen pada tahun 2022 atau turun sebesar 4,7 persen. Demikian pula di Kota Binjai, terjadi penurunan dari 21,7 persen pada tahun 2021 menjadi 18,7 persen pada tahun 2022 atau terjadi penurunan sebesar 3 persen (SSGI 2021-2022)," katanya.
Di sisi lain, lanjut Tri, walaupun prevalensi stunting di Provinsi Sumut dan Kota Binjai mengalami penurunan, namun kedua pemerintah daerah ini harus terus bekerja keras untuk mencapai target nasional sebesar 14 persen pada tahun 2024.
Sebagai informasi, kegiatan tersebut dihadiri oleh berbagai pihak. Mereka di antaranya Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Bapanas Andriko Noto Susanto, Ketua Bidang III TP PKK Ai Dariah, Staf Ahli TP PKK Pusat Bidang Kesehatan Hari Nur Cahya Murni, Sekretaris 3 TP PKK Pusat Niken Tomsi, Bendahara I TP PKK Sondang Pasaribu, Pokja III TP PKK Pusat, Kabid Karakter Pembinaan Keluarga TP PKK Provinsi Sumut Sri Ayu Mihari beserta jajaran TP PKK Sumut, Wakil Ketua Bhayangkari Daerah Sumut Betty Ayu Jawari, Walikota Binjai Amir Hamzah, Sekretaris TP PKK Provinsi Sumut Reza Vahlevi, Ketua TP PKK Kota Binjai Hj. Nurhayati Simanjuntak Amir Hamzah, jajaran Forkopimda Provinsi Sumut dan Kota Binjai, Ketua TP PKK Kabupaten/Kota se-Sumut, Ketua Dharma Pertiwi Provinsi Sumut dan Kota Binjai beserta jajaran, serta Corporate Affairs Special Projects PT Nestle Heru A. Syahdio.
Â
(*)
Advertisement