Sukses

Jokowi Jadikan Istana Tempat Konsolidasi 6 Ketum Parpol, Demokrat: Tidak Etis Dilihat Rakyat

Andi mengakui, tidak ada peraturan tertulis yang melarang presiden menghelat pertemuan dengan siapa pun di Istana. Hanya saja, hal itu terasa kurang etis bila dipakai untuk tempat kumpul-kumpul.

Liputan6.com, Jakarta Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief menilai, pertemuan enam ketua umum partai politik pro pemerintah di Istana Negara Jakarta pada Selasa, 2 Mei  malam tidak etis. Menurut dia, Istana menjadi lambang negara dan tempat presiden memimpin bawahannya, sedangkan ketua partai bukanlah bawahan presiden.

"Istana itu kan tempat presiden memimpin para bawahannya. Ketua umum pimpinan partai politik itu kan bukan bawahannya. Jadi menurut saya enggak etis sih mempertontonkan itu di depan rakyat," kata Andi kepada awak media saat dihubungi, Rabu (3/5/2023).

Andi mengamini, tidak ada peraturan tertulis yang melarang presiden menghelat pertemuan dengan siapa pun di Istana. Hanya saja, hal itu terasa kurang etis bila dipakai untuk tempat kumpul-kumpul.

"Kalau mau kongkow-kongkow ya silakan di rumah, di tempat mana gitu, tempat yang tidak mengandung unsur negara, silakan. Mau di kafe kek, mau di rumah ketua partai lain kek," saran Andi.

Andi mencontohkan, peristiwa kumpulnya ketua umum partai politik bersama Presiden Jokowi di Kantor DPP PAN pada momentum buka puasa adalah cara yang benar. Menurut dia, tidak ada fasilitas negara yang digunakan untuk kepentingan partai.

"Jokowi di kantor PAN, itu menurut saya paling tepat. Tidak cocok kalau di Istana, dia kan presiden seluruh rakyat itu. Menyakiti hati rakyat itu," kritik dia.

 

2 dari 2 halaman

Permasalahkan Istana Jadi Tempat Konsolidasi

Terkait arah dan isi pertemuan, Andi mengaku tidak mau ambil pusing. Sekali pun perbincangan membahas soal konsolidasi Pemilu Presiden 2024. Dia hanya menyayangkan, mengapa Istana Negara Jakarta yang dipilih sebagai tempat untuk pertemuan partai.

"Terserah saja, itu kan hak kalau mau konsolidasi silakan. Tapi tempatnya itu artinya bahwa Presiden Jokowi memberi pesan kepada seluruh penegak hukum harap mendukung calonnya karena dilakukan di Istana, itu bahaya itu," Andi menutup.

Seperti diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi pada Selasa malam, 2 Mei 2023 mengumpulkan seluruh ketua umum partai pro pemerintah. Hanya ketua umum Partai NasDem yang absen dikarenakan sedang berada di luar negeri.

Mereka yang tiba pada kemarin malam, adalah Ketua Umum PDI Perjuangan; Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Golkar; Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Gerindra; Prabowo Subianto, Ketua Umum PKB; Muhaimin Iskandar, Plt Ketua Umum PPP; Mardiono dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.