Sukses

Ada Insiden Penembakan Kantor MUI, NasDem Minta Masyarakat Hindari Spekulasi

Ketua DPP Partai NasDem Suyoto menyayangkan terjadinya peristiwa penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat (Jakpus).

Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP Partai NasDem Suyoto menyayangkan terjadinya peristiwa penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat (Jakpus).

"Kita sangat menyesalkan adanya penembakan dan main hukum sendiri di Kantor MUI," ungkap Suyoto dalam keterangan tertulisnya, Rabu (3/5/2023).

Menurut Suyoto, para penegak hukum harus bergerak menuntaskan kasus tersebut dengan cepat.

"Percayakan kepada penegak hukum untuk menuntaskan kasus ini," ucap dia.

Sambil kepolisian menemukan motif pelaku penembakan, Suyoto berharap kepada masyarakat untuk menghindari semua spekulasi, supaya situasi dan kondisi tetap jernih.

"Jangan ada spekulasi apapun, sebelum penegak hukum mengungkapnya. Semua pihak jangan berspekulasi. Kita percayakan kepada penegak hukum," pintanya.

Mengenai adanya korban luka-luka, Suyoto berharap agar para korban untuk segera mendapatkan pengobatan yang maksimal.

"Kalau ada korban, diurus sebaik-baiknya supaya diselamatkan," desak Ketua DPP Partai NasDem Suyoto.

Sebelumnya, insiden penembakan terjadi di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat pada Selasa siang 2 Mei 2023. Diberitakan ada dua korban luka-luka dalam peristiwa tersebut.

Kemudian, Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hukum dan Ham Ikhsan Abdullah menyatakan pihaknya tidak takut dengan ancaman atau pun teror yang dilayangkan, termasuk oleh insiden penembakan di Kantor MUI Pusat, Menteng, Jakarta Pusat.

"Kami tidak takut dalam menghadapi situasi macam ini. Sebagai wujud bahwa kami berkhidmat untuk kepentingan masyarakat dan umat. Jadi tidak ada hal-hal yang menggelisahkan atau menggentarkan kami," tutur Ikhsan di Kantor MUI, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (3/5/2023).

 

2 dari 4 halaman

Kantor MUI Tetap Beroperasi Seperti Biasa

Untuk hari ini pun, lanjut Ikhsan, Kantor MUI tetap beraktivitas seperti biasa dalam melayani masyarakat, khususnya umat Islam. Tidak ada perubahan jadwal atau pun pengetatan pengamanan yang berlebih.

"Ya ini kan kantornya umat, kantornya masyarakat, jadi ya biasa saja. Mungkin nanti akan ada pemeriksaan identitas supaya yang hadir itu membawa KTP, supaya kami bisa kenali siapa yang masuk sini," ucap dia.

Ikhsan mengimbau kepada publik agar tetap tenang dan menjaga kodusivitas keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). Dia berharap pula kepada Polri sebagai aparatur negara yang melindungi, dapat segera mengungkap kebenaran di balik insiden penembakan di Kantor MUI tersebut.

"Itu sudah sering, sudah kebal, kami sudah putus urat takutnya Insyaallah karena kita, kami semua ulama di sini berjuang untuk kepentingan umat, khidmat untuk umat, jadi tidak ada lagi rasa takut atau was was," Ikhsan menandaskan.

 

3 dari 4 halaman

Penembakan di Kantor MUI Pusat, Menag Yaqut: Aksi Individu Salah Belajar Agama

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, peristiwa penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat di Menteng, Jakarta bukanlah tindakan terorisme, melainkan aksi individu yang salah belajar agama.

"Saya meyakini ini tindakan individu yang salah belajar agama atau orang yang salah memahami agamanya," kata Yaqut dilansir dari Antara, Rabu (3/5/2023).

Yaqut berharap, polisi memproses hukum peristiwa penembakan di kantor MUI Pusat secara tuntas, meski pelakunya sudah meninggal dunia.

"Aparat tetap harus memproses dan menyelidiki latar belakang peristiwa tersebut agar aksi semacam itu tidak terulang kembali," tegasnya.

Yaqut juga meyakini, semua agama di dunia selalu mengajarkan perdamaian dan cinta kasih antarsesama makhluk, bukan kekerasan dan konflik yang membuat suasana dunia menjadi mencekam.

Sebelumnya, kantor MUI Pusat di Jalan Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, ditembaki orang tak dikenal pada Selasa 2 Mei 2023.

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) MUI, Arif Fahrudin mengatakan sebelum insiden penembakan, pelaku memang telah mendatangi Kantor MUI Pusat sebanyak dua kali. Kaca gedung Kantor MUI Pusat itu pun pecah dan berserakan.

Setelah diselidiki, pelaku penembakan merupakan pria berinisial M berusia 60 tahun berdomisili di Lampung. Belakangan, pelaku dinyatakan meninggal dunia.

 

4 dari 4 halaman

Motif Penembakan

Sebelumnya, motif pelaku penembakan Gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta Pusat, terungkap. Mustofa (60) melepaskan tembakan ke lobi Gedung MUI pada Selasa 2 Mei 2023.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi menerangkan, pencarian motif dilakukan bersama-sama dengan Polda Lampung dengan menelaah rekam jejak pelaku.

Temukan Tulisan Saat Geledah Pelaku Penembakan di MUI

Hengki menerangkan, penyidik juga menganalisi tulisan-tulisan yang ditemukan pada saat penggeledahan tas pelaku. Merujuk dari bukti-bukti yang ada, penyidik akhirnya menemukan motif sementara.

"Dari alat bukti yang ada tulisan-tulisan, yang pertama motif sementara bahwa yang bersangkutan ini ingin mendapat pengakuan sebagai wakil nabi," ujar dia di Polsek Menteng, Selasa 2 Mei 2023.

Hengki menerangkan, salah satu surat yang ditulis pelaku turut mengutip salah satu hadist nabi.

"Berdasarkan hadits di akhir zaman ada 73 golongan dalam Islam dan hanya satu golongan yang diakui dan itu adalah saya sebagai wakil Tuhan," jelas dia.