Liputan6.com, Jakarta Wasekjen MUI Bidang Hukum dan HAM Ikhsan Abdullah menyebut kantor MUI tetap buka dan melayani masyarakat seperti sedia kala usai insiden penembakan pada Selasa, 2 Mei 2023 kemarin. Bahkan, pegawai yang tertembak namun meleset juga hadir di kantor MUI, Menteng, Jakarta Pusat hari ini, Rabu (3/5/2023).
"Kantor kami biasa melakukan aktivitas, melayani masyarakat, khususnya umat Islam, dari jam 8 sampai jam 4 sore. Kadang juga masih lanjut kalau ada tamu yang hadir. Tidak ada perubahan apa pun. Dan kami menjalankan aktivitas seperti biasa ini. Yang tertembak meleset kemarin juga sudah ada ini," ujar Ikhsan soal penembakan MUI di Kantor MUI Pusat.
Baca Juga
Ikhsan menyebut pihaknya tak takut dengan teror yang terjadi. Dia memastikan akan tetap melayani masyarakat yang membutuhkan bantuan MUI.
Advertisement
"Jadi kami tidak takut dalam menghadapi situasi macam ini. Sebagai wujud bahwa kami berkhidmat untuk kepentingan masyarakat dan umat. Jadi tidak ada hal-hal yang menggelisahkan atau menggentarkan kami," kata dia.
Meski demikian, Ikhsan berharap insiden serupa tak terjadi di kemudian hari. Pasalnya, menurut dia, penyerangan terhadap lembaga MUI sama saja seperti menyerang kehormatan umat Islam.
"Yang penting dari kami adalah motif dari upaya kekerasan pelaku ini terungkap dan ini menjadi penting karena dapat menenangkan hati kami dan masyarakat. Karena menyerang simbol keagamaan ini sama saja menyerang kehormatan umat Islam. Semoga peristiwa ini jadi yang terakhir," kata dia.
Penembakan Sudah Direncanakan Sejak 2018
Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menyebut Mustopa NR (60), pelaku penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat, Menteng, Jakarta Pusat, sudah memiliki niat jahat sejak 2018.
"Ada niat jahat daripada tersangka dimulai dari tahun 2018," ujar Hengki dalam keterangannya, Rabu (3/5/2023).
Hengki mengatakan demikian berdasarkan dari surat-surat ancaman yang ditulis Mustopa. Dalam surat tersebut, Mustopa menyatakan akan menyerang pejabat di Tanah Air dan petinggi MUI kalau dirinya tidak diakui sebagai wakil tuhan.
"Yang mana menyatakan yang bersangkutan apabila tidak diakui maka akan lakukan tindakan kekerasan terhadap pejabat-pejabat negeri dan juga MUI dengan mencari senjata api berdasarkan surat-surat itu," kata dia.
Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Polri Brigjen Hariyanto mengatakan autopsi jasad Mustopa NR, pelaku penembakan kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) rampung dilakukan.
"Iya, sudah selesai (autopsi)," ujar dia dalam keterangannya, Rabu (3/5/2023).
Advertisement
Jenazah Pelaku Penembakan MUI Diautopsi
Hariyanto menyatakan tak bisa membeberkan secara langsung hasil autopsi kepada masyarakat. Dia menyebut hasil autopsi akan dikomunikasikan terlebih dahulu dengan penyidik yang menangani kasus ini.
"Hasilnya kita baru bahas nanti ke penyidik. Nanti yang menyampaikan penyidik dalam konferensi pers atau apa. Nanti misalnya kita diundang ke konferensi pers, itu kemudian penyidik mungkin minta tolong kepada kita menjelaskan," kata dia.
Sebelumnya Brigjen Hariyanto mengatakan tidak ada luka pada jasad Mustopa NR. Dalam jasad Mustopa juga tidak ada luka tembak.
"Tidak ada (luka-luka pada tubuh Mustopa)," kata dia kepada wartawan, Selasa, 2 Mei 2023.