Sukses

Anies Baswedan hingga Anas Urbaningrum Melayat ke Rumah Duka M Taufik

Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melayat ke rumah duka mantan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik.

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tiba di rumah duka mantan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra M Taufik. Kedatangan Anies Baswedan langsung disambut warga sekitar dan mengajaknya berswafoto.

Anies tiba sekira pukul 11.00 WIB. Pihak keluarga diwakili oleh putri dari almarhum M Taufik langsung menyambutnya di pintu gerbang. Anies pun langsung bersalaman menyampaikan ucapan belasungkawa kepada anak M Taufik.

Anies kemudian masuk ke dalam rumah untuk memanjatkan doa kepada almarhum.

Sebelum Anies datang, sekitar 30 menit sebelumnya, mantan Ketua Umum Demokrat Anas Urbaningrum juga melayat ke rumah duka M Taufik. Dia mengenang sejumlah momen kebersamaan saat M Taufik masih aktif di dunia politik.

"Pak Taufik saat itu menjabat sebagai Ketua KPU DKI Jakarta. Almarhum dan seluruh jajaran bekerjasama menyukseskan pesta demokrasi itu dan Alhamdullilah bisa menyelenggarakan pemilu yang sangat complicated," kenang Anas.

M Taufik mengembuskan napas terakhirnya pada Rabu 3 Mei 2023 pukul 21.45 WIB. Almarhum meninggal karena diagnosa penyakit kanker paru-paru. Almarhum akan dikembumikan hari ini pada pukul 12.00 WIB di Karawang, Jawa Barat.

2 dari 2 halaman

Kenangan Putri Almarhum M Taufik: Hargai Waktu Menjadi Prinsip Hidup

Mantan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra M Taufik meninggal dunia pada Rabu 3 Mei 2023 pukul 21.45 WIB. M Taufik meninggal setelah menderita sakit kanker paru.

Pantauan langsung dari rumah duka, Pondok Ranggon Jakarta Timur, jenazah sedang dipersiapkan sebelum bertolak ke pemakaman pada pukul 12.00 WIB di Karawang, Jawa Barat.

"Sehabis zuhur kita jalan ke Al-Azhar Memorial Garden Karawang," ujar anak kedua Almarhum, Annisa Yusyda kepada awak media di lokasi, Kamis (4/5/2023).

Annisa mengatakan, perjuangan melawan penyakit kanker paru sudah dilakukan dengan maksimal hingga berobat ke Singapura.

"Cerita saat melawan penyakit, saya yang nemenin dari awal sampai berobat ke Singapura, papa bertanya kenapa papa bisa sakit ya? Padahal tahu sendiri papa sedang mempersiapkan untuk pemilu," kenang Annisa.

Annisa saat itu meminta sang ayah tetap fokus melawan penyakitnya dan mengesampingkan hal lain terlebih dulu. "Saya semangatin biar bisa semangat, papa punya cucu bisa semangat tapi kan Allah lebih sayang sama papa," ujar Annisa.

Annisa mengingat satu pesan sang ayah untuk terus menghargai waktu. Menurut dia, jika mau dihargai orang lain maka hargailah waktu.

"Papa orang yang paling senang kalau kita menghargai waktu, kalau mau dihargai orang, hargai dulu waktu orang lain. Ini menjadi prinsip," tandas dia.