Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi bertolak Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Minggu (7/5/2023) sekitar pukul 12.35 WIB. Jokowi akan mengecek secara langsung kesiapan akhir menjelang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 ASEAN yang digelar pada 10-11 Mei 2023 di Labuan Bajo, Manggarai Barat.
Berdasarkan keterangan dari Sekretariat Presiden, setibanya di Bandara Internasional Komodo, Jokowi akan mengecek kesiapan fasilitas dan tata cara penyambutan para pemimpin ASEAN.
Baca Juga
Kedatangan Presiden akan disimulasikan sebagaimana para pemimpin ASEAN tiba pada hari pelaksanaan, antara lain disambut jajar kehormatan dan tarian.
Advertisement
Setelah meninjau Bandara Komodo, Jokowi akan menuju Hotel Meruorah yang menjadi tempat penyelenggaraan KTT ke-42 ASEAN.
Setelah itu, Jokowi akan bermalam di Labuan Bajo dan melanjutkan agenda kerja esok
Turut mendampingi Jokowi dalam penerbangan menuju Provinsi NTT yaitu Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Sekretaris Militer Presiden Laksda TNI Hersan, Komandan Paspampres Mayjen TNI Rafael Granada Baay, dan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.
Jokowi Ingin Keketuaan Indonesia Dorong ASEAN Jadi Kawasan Pusat Produksi
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjelaskan bahwa keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2023 ingin mendorong agar kawasan tersebut menjadi pusat produksi.
Hal tersebut sesuai dengan tema yang diusung oleh Indonesia pada keketuaannya, yakni ASEAN sebagai pusat pertumbuhan atau "Epicentrum of Growth".
"Jadi konsentrasi kita nanti adalah ASEAN sebagai pusat pertumbuhan ekonomi, 'Epicentrum of Growth', arahnya ke sana," kata Jokowi di Sarinah Jakarta, Kamis (4/5/2023).
Menurut dia, banyak barang-barang produksi dihasilkan oleh anggota ASEAN. Mulai dari, EV battery, electric vehicle, dan produk-produk yang memiliki daya saing yang tinggi dibandingkan produksi dari negara-negara yang lain.
"Kekuatan inilah yang ingin kita satukan agar kawasan ini menjadi sebuah pusat produksi utamanya sesuai dengan potensi yang kita miliki," tutur Jokowi.
Dia menjelaskan penduduk di ASEAN mencapai lebih dari 650 juta jiwa dan memiliki pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi. Hal ini menandai ASEAN merupakan kawasan yang memiliki potensi yang sangat besar.
"Kita tahu ya potensi ASEAN ini sangat besar. Penduduknya 650 juta orang. Pertumbuhan ekonominya selalu di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia," ungkap Jokowi.
Advertisement