Liputan6.com, Jakarta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi kembali menggelar program literasi digital nasional sektor pendidikan wilayah Jawa Barat bagi siswa-siswi SMA di Bogor dengan mengusung tema: "Etika Berjejaring: Jarimu Harimaumu".
Menurut Analisa Pendidikan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Iyum mengatakan, dalam ruang digital diperlukan etika lantaran terjadi interaksi dan komunikasi dengan berbagai perbedaan kultur, sehingga harus menghormati budaya orang lain, memahami pandangan orang lain.
Baca Juga
Selain itu lanjutnya, ada upaya untuk membentengi diri dari tindakan negatif di platform digital serta berpartisipasi membangun relasi sosial dengan menerapkan netiket.
Advertisement
"Ruang lingkup etika dalam berinteraksi di media digital, yaitu ketika kita ingin melakukan sesuatu harus memiliki kesadaran dan tanggung jawab, di mana kita harus menanggung konsekuensi dari perilaku yang kita buat, karena itu akan kembali ke diri kita. Ketika kita beriteraksi diinternet, kita harus menyebarkan nilai-nilai yang bermanfaat, yang bernilai kemanusiaan," kata dia dalam keterangannya, Rabu (10/5/2023).
Sementara, Digital Media Developer, Tommy Widiyanto menegaskan, ada tiga hal penting yang perlu dijaga dalam dunia digital, yakni perlindungan data pribadi, keamanan daring, dan privasi individu.
Menurutnya, perlunya mengetahui potensi bahaya di dunia digital, seperti penipuan, pencurian, prostitusi, perudungan, dan ujaran kebencian.
"Jadilah warga digital yang positif dan aman dengan menjadi warga yang smart, alert, strong, kind, and talk. Pilihlah informasi yang akan disebar, apakah berdampak baik atau tidak, saring sebelum sharing, jangan mudah percaya informasi yang tidak masuk akal. Tinggalkan jejak digital yang positif dan jangan mudah terpancing dengan berita yang negatif dan ikut menyebarkannya," jelas dia.
Â
Kecakapan Digital Diperlukan
Content Creator, Wardah Zakia menyebut, jika di dalam dunia digital dapat ditemukan hal-hal baru, baik itu positif maupun negatif, tergantung bagaimana kecakapan kita dalam bermedia digital. Terlebih lagi di media sosial, apa yang kita tonton di media sosial itu pasti akan selalu muncul di beranda kita, sehingga harus benar-benar memfilter agar media sosial dapat memberikan hal yang bermanfaat.
"Jika kalian ingin menjadi content creator seperti kakak, kalian harus mempunyai kepercayaan diri yang baik, jangan malu untuk tampil di depan umum dan jangan pernah takut dinilai jelek atau dikomentari, selama kalian menyebarkan hal-hal yang memberikan efek positif, jangan sampai hanya ingin viral, kalian melakukan hal yang tidak berfaedah dan merusak generasi bangsa. Intinya tetap bijak dalam bermedia digital," kata dia.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital sektor pendidikan dapat diperoleh pada media literasi digital kominfo di info.literasidigital.id atau mengikuti media sosial Literasi Digital Kominfo di Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo, dan Youtube @literasidigitalkominfo.
Advertisement