Liputan6.com, Jakarta - Kemunculan nama Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) dalam berbagai hasil survei merupakan hal yang biasa. Namun, kemunculan nama crazy rich Tanjung Priok, Ahmad Sahroni sebagai salah satu kandidat capres maupun calon wakil presiden (cawapres) dalam survei merupakan hal yang baru.
Meskipun hanya masuk 9 besar nama capres maupun cawapres, Sahroni yang juga populer dengan baliho "Mimpi Jadi Presiden" di sejumlah titik di DKI Jakarta itu muncul dalam simulasi capres dan cawapres di survei terbaru Indikator Politik Indonesia (IPI) yang berjudul "Peta Elektoral Capres-Cawapres di Ibukota".
Baca Juga
Direktur Eksekutif IPI Burhanuddin Muhtadi memaparkan, dalam simulasi 35 nama semi terbuka, nomor satu ada Anies Baswedan 35,7%, disusul Ganjar Pranowo 28,3%, dan Prabowo Subianto 13,8%.
Advertisement
Lalu ada Ridwan Kamil 5,2%, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 2,2%, Sandiaga Uno 1,7%, Erick Thohir 1,4%, dan Ahmad Sahroni 1%. Sementara nama lainnya di bawah 1%. Bahkan, Sahroni mengalami kenaikan dibandingkan survei Juli 2022.
"Sahroni ada kenaikan sebagai capresnya tapi selisihnya agak jauh dibanding nama-nama di atasnya," kata Burhanuddin dalam pemaparan survei secara daring, Kamis (11/5/2023).
Kemudian untuk cawapres, menurut Burhan, cawapres penting untuk membungkus kemenangan di minimal putaran kedua Pemilu Presiden (Pilpres). Dalam survei semi terbuka ini, warga DKI memilih siapa untuk preferensi cawapresnya dan ada 19 nama yang tampilkan secara semi terbuka, dan nama yang muncul lebih variatif ketimbang survei sebelumnya.
"Orangnya bukan hanya itu-itu saja, jadi kita tampilkan silakan warga memilih ya. Ada beberapa nama baru, yang kalau di survei nasional enggak muncul di DKI Jakarta muncul," terangnya.
Dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta ini menjelaskan, di empat teratas muncul nama yang sering juga ada di survei nasional, ada Ridwan Kamil (21,5%), Sandi (15,4%), AHY (12,7%) dam Erick Thohir (11,4%). Lalu khusus survei di Jakarta menguat nama Andika (3,5%), lalu Khofifah (3,5%) meskipun di survei nasional sudah muncul, Zulkifli Hasan (3,5%), Gatot Nurmantyo (2,3%), dan kemudian Ahmad Sahroni (2%). Sementara sisanya di bawah 2%.
"Itu nama-nama yang mungkin di DKI Jakarta suaranya lebih kelihatan ketimbang di tingkat nasional," terang Burhan.
Metode Survei
Diketahui, survei ini dilakukan pada tanggal 24 Februari-3 Maret 2023 dengan menggunakan metode wawancara tatap muka. Dalam survei ini, total responden yang dipilih sebanyak 2.060 responden yang merupakan warga DKI Jakarta berusia 17 tahun ke atas.
Adapun, metode yang dipilih dalam penarikan sampel ini menggunakan sample random sampling. Dengan metode ini, memiliki tingkat toleransi atau margin of error sebesar ±3,5%, pada tingkat kepercayaan 95%.
Advertisement