Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden 2024 dari PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo menilai bahwa reformasi yang sudah berjalan selama 25 tahun, hingga kini belum tuntas. Dia pun menyinggung pemberantasan korupsi yang perlu segera diselesaikan.
"Jadi reformasi ini menurut saya mesti kita tuntaskan, karena belum tuntas, tas tas," kata Ganjar saat mengunjungi Pameran Foto 25 Tahun Reformasi di Menteng Jakarta Pusat, Sabtu (13/5/2023).
Baca Juga
"Pemberantasan korupsi (paling mendesak diselesaikan)," sambungnya.
Advertisement
Selain itu, dia menyoroti soal 12 pelanggaran HAM yang berat yang diakui dan disesali oleh pemerintah Indonesia. Ganjar menyebut hal ini perlu untuk diselesaikan.
"Tapi catatan-catatan pelanggaran HAM tadi diobrolkan, saya kira 12 yang diakui pemerintah itu mesti diselesaikan," jelasnya.
Menurut dia, penegakan hukum yang tegas menjadi salah satu cara menyelesaikan reformasi di Indonesia. Khususnya, menuntaskan pemberantasan korupsi.
"Ya penegakan hukumnya, jadi reformnya ada disana. Jadi itu yang mesti jadi priortias untuk kita semunya," ujar Ganjar.
Reformasi Munculkan Inovasi di Berbagai Daerah
Disisi lain, Ganjar menyampaikan reformasi juga memunculkan otonomi daerah sehingga daerah memiliki kewenangan khusus. Tak hanya itu, dia menuturkan saat ini juga muncul inovasi di berbagai daerah.
"Reformasi birokrasi hari ini makin hari makin muncul di daerah dengan inovasi masing-masing. Saya kira itu juga bagian-bagian yang tidak bisa kita tinggalkan," tutur Ganjar.
Advertisement