Liputan6.com, Jakarta Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono angkat suara terkait namanya yang masuk ke bursa Pilgub DKI 2024 mendatang. Heru mengatakan, ia lebih memilih fokus bekerja menangani masalah yang ada di Ibu Kota.
"Kerja dulu kita," kata Heru kepada wartawan di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (13/5/2023).
Baca Juga
Sebelumnya, Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia mengungkapkan daftar nama tokoh-tokoh yang memiliki elektabilitas tinggi dalam Pilgub DKI 2024.
Advertisement
Dalam simulasi delapan tokoh, Ridwan Kamil berada di posisi pertama dengan angka elektabilitas 23,3 persen.
Kemudian, di posisi selanjutnya terdapat Sandiaga Uno 19,5 persen dan Agus Harimurti Yudhoyono 11,3 persen.
Lalu, di posisi selanjutnya, Gibran Rakabuming Raka 10,3 persen, Ahmad Sahroni 8,1 persen, Heru Budi Hartono 5,8 persen, Ahmad Riza Patria 5,4 persen, dan Bima Arya Sugiarto 0,8 persen.
Sedangkan, responden yang memilih untuk tidak menjawab sebesar 15,6 persen.
Adapun survei ini dilakukan pada 24 Februari-Maret 2023 di DKI Jakarta menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 820 orang.
Kemudian, dilakukan over sampel di Dapil DKI I dan DKI II menjadi masing-masing 800 responden sehingga total sampel yang dianalisis 2060 responden dengan toleransi kesalahan sekitar kurang lebih 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Â
Patroli Gabungan
Pemerintah DKI Jakarta bersama dengan jajaran Polda Metro Jaya dan TNI menggelar patroli gabungan skala besar di wilayah hukum Jakarta dalam rangka mengantisipasi adanya gangguan kriminalitas di malam hari.
Dalam kesempatan itu, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono berpesan agar seluruh anggota tim saat operasi gabungan selalu bersinergi.
"Modal utama solid bersama-sama. Sesuatu hal kalau kita kerja bersama pasti bisa kita atasi. Kedua adalah komunikasi di antara kita, di mana dalam menjalankan tugas tetap kita utamakan komunikasi antara TNI, Polda dan termasuk jajaran Pemda DKI," ujar Heru dalam pidatonya saat apel di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (13/5/2023).
Heru mengatakan apabila selama di lapangan ditemukan informasi, sebaiknya dilakukan pengecekan terlebih dahulu sampai dengan pengambilan keputusan.
Selain itu, kata Heru, aparat gabungan harus mengedepankan tindak antisipatif dimana saat melihat fenomena di lapangan untuk memikirkan faktor hukumnya.
"Bagaimana jika kita sudah pikirkan hukum itu adalah benar bisa kita terapkan, maka hal kedua adalah melihat realitas di lapangan apakah hal-hal itu bisa kita laksanakan, hukum dan realitas di lapangan bisa terlaksana," jelas dia.
Lebih lanjut, Kepala Sekretariat Presiden itu juga kembali mengingatkan bahwa Kota Jakarta merupakan barometer percontohan bagi daerah di Indonesia.
"Kita utamakan adalah keamanan Ibu Kota, keamanan wilayah kerja Metro Jaya, keamaman wilayah kerja Kodam Jaya bersinergi. Kita Polri, TNI, Pemda, saya yakin bisa menunjukkan bahwa Jakarta aman," ujar Heru.
Dalam kesempatan itu turut hadir Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto dan Pangdam Jaya Mayjen Muhammad Hassan dengan didampingi masing-masing didampingi para jajarannya.
Advertisement