Liputan6.com, Jakarta - Kasus peretasan sistem teknologi perbankan Bank Syariah Indonesia (BSI) menyebabkan layanan perbankannya mengalami gangguan.
Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menyebut kejadian ini merupakan pengalaman buruk, sehingga ia meminta BSI agar terus membenahi sistem teknologinya dan secepatnya memulihkan pelayanan perbankannya.
Baca Juga
“Saya minta BSI membenahi sistem teknologinya supaya tidak terjadi lagi, dan sekarang juga cepat untuk mengembalikan, sehingga tidak mengganggu (layanan) dan merusak kepercayaan,”” kata Ma’ruf dikutip dalam keterangan tertulis, Senin (15/5/2023).
Advertisement
Ma’ruf mengingatkan bahwa pengamanan sistem teknologi harus diperkuat, termasuk menyiapkan berbagai langkah antisipatif untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
“Bukan hanya BSI saya kira, bank-bank syariah yang lain juga harus antisipatif,” pintanya.
Antisipasi
Termasuk juga bank-bank konvensional, sambung Ma’ruf, yang harus menguatkan sistem keamananannya, terutama untuk mengantisipasi berbagai serangan siber yang kerap terjadi.
“Karena itu, kepada seluruh bank, baik yang syariah maupun konvensional supaya lebih siap dengan situasi terjadinya pembajakan-pembajakan,” tandasnya.
Advertisement