Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menerima Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo dan Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) yang dipimpin oleh Wilianto Tanta di Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Senin 15 Mei 2023.
Dalam pertemuan itu Prabowo dan Hary Tanoe serta PSMTI berdiskusi mengenai bagaimana menghasilkan kebijakan yang dapat dimanfaatkan langsung oleh rakyat. Prabowo mengajak semua pihak untuk dapat menjaga kerukunan dan stabilitas negara agar pemerintah dapat menghasilkan kebijakan yang berpihak pada seluruh elemen masyarakat.
Baca Juga
"Siapapun yang berkuasa mari kita berkompromi. Jangan zero sum game. Kita bisa hidup dengan baik, tenang, dan rukun. Saya kira itu kuncinya. Ini juga hasil dari kajian-kajian strategis. Semua negara yang bisa take-off adalah karena kekompakan," ujar Prabowo dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (16/5/2023).
Advertisement
Prabowo pun memberikan contoh pengambilan kebijakan untuk persoalan kemacetan yang seharusnya tidak boleh ditanggapi dengan kemarahan.
"Kalau kita umpamanya di Jakarta macet, lalu mengeluh dan kita hanya marah-marah. Itu tidak menyelesaikan apapun. Kalau kita tidak mau macet berarti kita harus punya pemerintah daerah dan didukung pemerintah pusat yang bisa menganjurkan, melahirkan kebijakan-kebijakan yang bisa menyelesaikan masalah macet," terang Prabowo.
Menurut dia, baik pemerintah daerah atau pusat perlu bersinergi untuk bisa mengeluarkan kebijakan yang dapat menjadi solusi dalam mengurangi permasalahan di masyarakat.
"Tidak bisa kita hanya ngamuk-ngamuk, marah-marah. Artinya apa? Contoh ada MRT, Transjakarta, ganjil-genap. Jadi ada kebijakan itu. Siapa yang mengambil kebijakan adalah mereka yang diberi mandat politik dari rakyat," jelas Prabowo.
Hary Tanoe Bersama Pengusaha Marga Tionghoa Temui Jokowi di Istana
Sementara itu, Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo bersama Paguyuban Sosial Marga Tionghoa (PSMTI) juga menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (15/5/2023).
Hary Tanoe mengaku sempat bertemu empat mata dengan Jokowi.
"Saya ada urusan lain tadi dengan Bapak Presiden. Tadi sebentar setelah acara PSMTI tadi," kata Hary Tanoe usai pertemuan kepada wartawan di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (15/5/2023).
Menurut dia, banyak hal yang dibahas dengan Jokowi. Namun, Hary Tanoe membantah pertemuan terkait tawaran menjadi Menteri Komunikasi dan Informatika.
"Wah, ada lagi itu kan rumor itu katanya siapa itu," ucapnya.
Hary Tanoe juga mengatakan dirinya tak menyerahkan nama-nama kader Partai Perindo untuk menjadi menteri kepada Jokowi. Terkait dirinya menjadi menteri, Hary Tanoe menuturkan hanya ingin fokus membangun Partai Perindo.
"Tidak saya hanya cukup membangun Partai Perindo, karena membangun partai itu butuh konsentrasi butuh fokus. Jadi saya tugas saya membangun partai supaya bisa menjadi partai yang besar," jelas Hary Tanoe.
Sementara terkait calon presiden (capres) 2024, Hary Tanoe menyampaikan partainya belum memutuskan siapa sosok yang akan didukung. Saat ini, Partai Perindo masih mengkaji para bakal calon presiden.
"Mudah,mudahan tidak lewat bulan Juni (pengumuman dukungan capres), karena ini keputusan ini harus matang," tutur Hary Tanoe.
Advertisement