Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menyatakan, saat ini Indonesia dihadapkan dengan perlambatan jumlah penduduk. Hal tersebut, kata Ma'ruf Amin, akan berdampak pada krisis depopulasi pada 2045 mendatang.
Ma’ruf menyebut, pada 2024 atau saat Indonesia memasuki masa emas dengan usia 100 tahun, masyarakat akan didominasi oleh penduduk berusia tua. Sebab pertumbuhan rata-rata di Indonesia hanya sebesar 0,67 persen setiap tahunnya.
Baca Juga
“Jumlah penduduk usia muda itu mengecil, sedangkan yang tua-tua makin banyak, ini saya kira perlu anjuran supaya ada keseimbangan, jadi masyarakat juga jangan menunda nikahnya, sebab kalau tidak prediksinya nanti akan tepat yaitu yang banyak yang penduduk usia tua pada 2045 dan yang muda yang produktif itu rendah,” kata Ma’ruf pada acara Penetapan Rancangan Kerja Pemerintah (RKP) 2024 dan peluncuran prediksi penduduk 2020-2050, Selasa (16/5/2023).
Advertisement
Oleh karena itu, Ma’ruf meminta Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dapat membuat peta jalan baru untuk keseimbangan penduduk di Indonesia pada 2045 mendatang. Sebab menurutnya, pelambatan pertumbuhan jumlah penduduk akan berbahaya.
“Ya saya pikir mengenai masalah rencana keluarga berencana itu harus dilakukan perencanaan yang baru dan disesuaikan, sebab kalau itu prediksinya benar maka akan berbahaya,” katanya.
Ma’ruf melanjutkan, jumlah penduduk Indonesia diperkirakan akan tersusul oleh Nigeria dan Pakistan pada 2045.
Indonesia Negara ke-4 Terbesar Jumlah Penduduk
Saat ini Indonesia adalah negara keempat terbesar di dunia dengan 285 juta penduduk. Adapun, Nigeria serta Pakistan masing-masing berada di posisi kelima dan keenam dengan jumlah penduduk 249,95 juta dan 234,57 juta.
“Kita bisa kalah nanti dari Nigeria dan Pakistan pertumbuhannya nanti. Jadi satu ketika kita memang pertumbuhannya mesti ditingkatkan. Namun, pada waktu yang lain perlu ada keseimbangan. Nanti tolong disusun strategi barunya seperti apa,” pungkas Wapres Ma’ruf Amin.
Advertisement