Infografis Borgol dan Rompi Pink untuk Johnny G. Plate, Ada Intervensi Politik di Balik Kasus?

Liputan6.com, Jakarta - Borgol melingkar di tangan dan rompi pink terpasang di badan. Tubuhnya lunglai dan wajahnya lesu. Menteri Komunikasi dan Informatika atau Menkominfo Johnny G. Plate menjadi tersangka dan ditahan.

Kejaksaan Agung atau Kejagung menahan Plate di Rumah Tahanan Salemba, Jakarta. Dia terjerat kasus dugaan korupsi proyek pengadaan BTS 4G dan infrastruktur pendukung paket 1,2,3,4,5 BAKTI Kemenkominfo 2020-2022.

Kerugian negara akibat kasus ini Rp 8,32 triliun. Plate ditetapkan Kejagung sebagai tersangka dengan jeratan Pasal 2 dan Pasal 3 Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi, juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara.

Berbagai reaksi bermunculan atas penetapan tersangka dan penahanan terhadap Plate. Paling mencuat soal ada atau tidaknya intervensi politik di balik kasus yang menerpa politikus Partai NasDem ini. NasDem yang tergabung dalam Koalisi Perubahan telah menetapkan Anies Baswedan sebagai bakal capres di Pilpres 2024.

Hubungan antara Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pun dinilai meruncing, setelah sebelumnya panas dingin. Namun Jokowi memastikan Kejagung profesional dan terbuka terhadap semua yang berkaitan dengan kasus itu.

Sedangkan Surya Paloh tak menampik penahanan Plate pasti berpengaruh pada pencapresan Anies Baswedan menjelang Pilpres 2024. Paloh menekankan agar proses hukum terhadap Plate harus bebas dari intervensi politik.

Bagaimana Johnny G. Plate menjadi tersangka dan ditahan? Seperti apa profil, kiprah politik, dan harta kekayaannya? Ada atau tidakkah intervensi politik di balik kasusnya? Simak selengkapnya dalam rangkaian Infografis berikut ini: