Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Iriana Joko Widodo berkunjung ke Hiroshima Peace Memorial Park, pada Minggu, 21 Mei 2023. Kunjungan Jokowi tersebut merupakan rangkaian dari program Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 Outreach.
Dikutip dari keterangan tertulis Sekretariat Presiden, Jokowi tiba sekitar pukul 08.30 waktu setempat. Jokowi dan rombongan disambut oleh Gubernur Prefektur Hiroshima Hidehiko Yuzaki dan Wali Kota Hiroshima Kazumi Matsui. Keduanya kemudian bersama-sama menuju Hiroshima Peace Memorial Museum.
Baca Juga
Setelahnya, Jokowi bersama para pemimpin negara lainnya menandatangani buku tamu untuk kemudian bersama-sama pemimpin lainnya berjalan menuju monumen peringatan atau cenotaph. Di depan monumen tersebut, Presiden dan para pemimpin negara kemudian melakukan upacara peletakan karangan bunga dan memberikan penghormatan kepada para korban bom atom di Hiroshima.
Advertisement
Dalam kesempatan terpisah, Iriana bersama Yuko Kishida dan para pendamping pemimpin negara mitra G7 juga melakukan upacara peletakan karangan bunga di monumen dan memberikan penghormatan kepada para korban bom atom di Hiroshima.
Setelahnya, Iriana akan menghadiri program bagi para pendamping negara mitra KTT G7 Outreach. Sedangkan Jokowi akan langsung menuju Hotel Grand Prince Hiroshima untuk melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah negara sahabat.
Dikutip dari keterangan Sekretariat Presiden, selain pertemuan bilateral, Jokowi diagendakan untuk menghadiri Sesi Kerja Mitra G7. Setelahnya, Jokowi akan kembali ke Hotel Rihga Royal Hiroshima untuk menghadiri pertemuan dengan kalangan bisnis dan investor Jepang.
Jokowi dan rombongan direncanakan akan bertolak kembali ke Tanah Air pada sore hari melalui Bandara Internasional Hiroshima dengan menggunakan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1.
Bahas soal Iklim, Energi dan Lingkungan
Sebelumnya, pada Sesi Kerja Mitra G7 yang membahas soal iklim, energi, dan lingkungan di Grand Prince Hotel Hiroshima, Jepang, pada Sabtu, 20 Mei 2023, Jokowi mendorong semua negara berkontribusi menghadapi ancaman perubahan iklim. Demikian disampaikan Presiden dalam pidatonya
“Pendekatan lama harus ditinggalkan, burden shifting, propaganda. Bumi ini butuh aksi nyata, bukan talk the talk yang tidak berujung konkret,” ujar Jokowi.
Menurut Jokowi, Indonesia telah meningkatkan target penurunan emisi sebesar 31,89 persen dengan kemampuan sendiri dan 43,2 persen dengan dukungan internasional. “Sebuah komitmen yang harus diikuti dengan kemitraan yang memberdayakan,” imbuhnya.
Advertisement