Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum memutuskan untuk mereshuffle kabinet untuk dan menunjuk Menteri Komunikasi dan Informatika baru pengganti Johnny G Plate. Politikus Nasdem itu ditahan usai menjadi tersangka dugaan korupsi proyek menara BTS.
Plt Menkominfo Mahfud Md mengatakan, Jokowi hanya meminta masyarakat menunggu.
Baca Juga
"Enggak. Belum diputuskan. Saya sudah sampaikan. Berapa lama? Tadi Presiden (katakan) ya tunggu saja sambil jalan, pokoknya saya kerja dulu," kata Plt Menkominfo Mahfud Md di Istana Negara, Jakarta, Senin (22/5/2023).
Advertisement
Menurut dia, Presiden Jokowi berpesan agar pegawai Kominfo bekerja seperti biasa. Untuk sementara, Mahfud masih akan menjalankan tugasnya sebagai Plt Menkominfo.
"Kepada teman-teman di Kemenkominfo, Presiden berpesan agar terus bekerja seperti biasa, nanti saya yang akan menjalankan tugas dan bertanggung jawab menggunakan wewenang sebagai menteri sampai nanti ada keputusan baru dari Presiden yang waktunya belum ditentukan," ujar Mahfud.
Mahfud akan melantik empat pejabat eselon I di Kominfo pada besok Selasa 23Â Mei 2023. Dia mengatakan, kasus korupsi BTS yang sudah terkuak tetap terus berlanjut.
"Tadi itu saja informasi dari saya, jadi kasus ini akan berlanjut dan saya besok akan segera melantik 4 pejabat eselon I yang baru di kantor kemenkominfo," pungkas Mahfud usai temui Presiden Jokowi.
Mahfud Diskusikan Tugasnya dengan Jokowi
Mahfud mengaku akan menghadap Presiden Jokowi untuk mendiskusikan tugas dan kewajibannya sebagai Plt Menkominfo.
"Saya hari ini menghadap Presiden untuk satu agenda khusus yaitu tugas saya sebagai Plt Menkominfo. SK itu sudah saya terima pada hari Jumat kemarin dan sejak hari Sabtu dan Minggu sampai pagi tadi saya terus melakukan pendalaman terhadap tugas pokok di Kemenkominfo," kata Mahfud Md kepada awak media di Istana Negara Jakarta.
"Saya melaporkan dan saya sudah siap bekerja," yakin dia.
Mahfud mengakui juga mempelajari hal khusus terkait dengan munculnya kasus korupsi Base Transceiver Station (BTS) di Kementerian Kominfo. Perihal itu, Mahfud menyampaikan proyek BTS adalah proyek yang sudah direncanakan sejak lama dan penting bagi rakyat.
Â
Advertisement
Mahfud Jelaskan Runutan Kasus Korupsi BTS 4G
"Jadi harus diteruskan. Itu (BTS) berlangsung sejak tahun 2006 sampai tahun 2019 berjalan bagus. Baru muncul masalah sejak anggaran tahun 2020," kata dia.
Mahfud menambahkan, masalah terjadi saat proyek senilai lebih dari Rp28 triliun tersebut cair sebesar lebih dari Rp10 triliun di tahun 2020-2021.
Namun celakanya, pada Desember saat laporan harus disampaikan penggunaan dananya dan harus dipertanggungjawabkan, nyatanya hingga Desember 2021 barangnya nihil.
"Alasannya Covid, jadi minta perpanjangan, padahal uangnya sudah keluar 2020-2021," kata Mahfud.