Sukses

Waspadai Ancaman El Nino, Mendag Zulhas Berencana Impor Beras

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan berencana impor beras untuk mengantisipasi ancaman El Nino. Impor beras ini akan digunakan untuk stok mengantisipasi produksi beras turun akibat cuaca ekstrem.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan berencana impor beras untuk mengantisipasi ancaman El Nino. Impor beras ini akan digunakan untuk stok mengantisipasi produksi beras turun akibat cuaca ekstrem.

"Beras kita harus G to G pesan barang sekarang, agar menjadi stok kita, ketika barang kurang di kita barang sudah tersedia dan juga hasil pertanian lainnya," kata pria karib disapa Zulhas saat menyambangi Istana Negara Jakarta, seperti dikutip Selasa (23/5/2023).

"Ya (impor) kalau diperlukan," imbuhya.

Zulhas mengaku tak ingin seperti Malaysia yang berebut air minum serta Tiongkok dan India yang sedang mengalami cuaca ekstrem hingga menelan korban jiwa. 

"Kalau cuaca panas produksi (komoditas tani) akan turun kan, kita harus siap hadapi berbagai kemungkinan," kata dia.

 

Sebagai informasi, impor beras sejatinya sudah diwacanakan oleh Perum Bulog yang mendapat penugasan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas). Jumlahnya sebanyak 2 juta ton. Penugasan tersebut untuk menjaga ketahanan pangan nasional hingga akhir 2023.

Seperti dikutip dari Kanal Bisnis Liputan6.com, ditulis Selasa (28/3/2023), melalui Surat Penugasan Pengadaan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) dari luar negeri, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo memberikan tugas impor tersebut kepada Perum Bulog. Arief menyebut, pengadaan 500 ribu ton pertama agar dilaksanakan secepatnya.

 

 

2 dari 2 halaman

Impor 500 Ribu Ton Beras

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) menuturkan, 500 ribu ton impor beras itu perlu segera dilakukan untuk keperluan program bansos.

"Segera itu karena kalau ini kita penyerapannya tidak dapat, itu kan untuk bansos," kata Buwas, sapaan akrabnya saat ditemui usai rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI, Senin, 27 Maret 2023.

Akan tetapi, Buwas mengaku belum mengetahui kapan realisasi impor beras tersebut akan dilakukan. Lantaran, persiapan semisal rekomendasi teknis (rekomtek) pun belum diajukan.

"Belum. Kita baru jajaki, wong belum ada. Kita kan belum lelang, belum buka. Besok baru mau kita bahas," ujar dia.