Liputan6.com, Jakarta - Kolaborasi antara pemerintah dengan organisasi masyarakat dalam memajukan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) kembali terwujud melalui penandatanganan kerjasama antara Pos Indonesia dengan Gemawira Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Babel Creatorium, dan Gerakan Ekonomi Kreatif (Gekraf) Babel yang disaksikan Founder Sekuntum Melati, Melati Erzaldi.
Kerja sama tersebut meliputi kerja sama pengiriman produk UMKM dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ke Amerika Serikat. Pada tahap awal, akan dilakukan pengiriman snare drum dengan merk AHAY.
Baca Juga
Produk AHAY ini menjadi salah satu pengerajin potensial dari Bangka Belitung yang dirangkul Melati Erzaldi dan difasilitasi untuk bisa bertemu PT Pos Indonesia karena bertepatan pula produk perkusinya mendapat pesanan dari Amerika sebanyak 3 unit.
Advertisement
"Dan ini akan menggunakan jasa pengiriman atau kurir berplat Merah Putih," ungkap Melati yang merupakan kader Partai Gerindra tersebut. "Kemarin kami membuat kesepakatan bersama PT Pos Indonesia dan akan memberikan harga spesial, diskon 20% dari publish rate," kata Melati Erzaldi.
Sebenarnya, cerita Melati Erzaldi, program ini sudah dimulai oleh Erzaldi Rosman, sang suami, pada masa kepemimpinannya sebagai Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung periode tahun 2017-2022, yang saat itu angkanya masih 15%.
"Dan hari ini kami advokasi sehingga persentase diskon bisa naik hingga angka 20%."
Dukungan Ruang Melati
Dukungan dari Ruang Melati luar biasa, penggiat UMKM di Bangka Belitung punya nuansa baru untuk tehnik penjualan, setidaknya itu diakui oleh owner AHAY Handycraft and Drum Manufactured, Arif Hidayat.
"KAMI jadi punya pangsa pasar baru karena masukan-masukan dari Ibu Melati (owner Ruang Melati), yang sangat bermanfaat ketika menjalankan usaha ini. Selama ini kami berjuang sendiri, namun kini dengan komitmen Ibu Melati sebagai pembina ada beragam kemudahkan kami peroleh," terang Arif.
Dari awal visi Melati Erzaldi melalui galeri Ruang Melati yang ia dirikan adalah menjadi rumah teman-teman pengerajin, pembuat kriya. Sekilas produk yang dihasilkan AHAY, tak jauh berbeda dengan produks snare drum lainnya. Namun ketika ditelusuri lebih jauh, bahan utama pembuatan alat musik ini berasal dari kayu-kayu eksotik dan memiliki citarasa seni yang berkualitas tinggi sehingga mampu menembus pasar global dengan nilai tambah yang ada.
"Seperti visi saya, produk kerajinan ini bukan sebatas untuk pasar Bangka Belitung atau Indonesia saja, tapi harapannya secara konkrit misi untuk memperkenalkan kriya ini sampai ke luar negeri bisa terlaksana secara konsisten," tegasnya.
Advertisement