Liputan6.com, Jakarta Elektabilitas Bakal Calon Presiden yang diusung Koalisi Perubahan Anies Baswedan bertahan di tiga besar dalam berbagai survei.
Anggota Tim Delapan Koalisi Perubahan Sudirman Said bersyukur elektabilitas Anies tetap tinggi. Di tengah banyak hambatan, tekanan dan upaya penjegalan.
Baca Juga
"Ini patut kita syukuri karena Anies Baswedan adalah kandidat yang paling banyak mengalami hambatan, tekanan, penjegalan, dan segala usaha untuk menghalangi maju ke Pemilihan Presiden," ujar Sudirman dalam keterangannya, dikutip Jumat (26/5/2023).
Advertisement
Menurut dia, elektabilitas Anies mengalami kenaikan dari waktu ke watu meski dalam kondisi dengan tekanan luar biasa.
"Bayangkan kalau lapangan bermainnya berada dalam suasana netral dan fair. Ini menunjukkan daya tahan dan daya hidup yang dimiliki Anies Baswedan dan pendukungnya luar biasa. Lalu dari mana daya hidup itu?” jelas Sudirman.
Hal itu disebabkan suasana batin rakyat yang semakin hari semakin nyata menunggu datangnya perbaikan suasana bernegara.
"Suasana batin ini merupakan lahan subur bagi hadirnya agenda agenda besar untuk memperbaiki kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal ini terjadi semata mata karena memang eranya pak Jokowi sudah akan selesai, baik karena tuntutan konstitusi maupun tuntutan situasi," ujar Sudirman.
Ia menambahkan pemilu adalah momentum terbaik untuk menyediakan kebaruan, perbaikan, penyempurnaan dalam tata cara pengurusan negara. Dan dalam suasana ini yang paling punya kesempatan adalah pihak yang mampu memberikan gagasan dan agenda perbaikan, bukan pihak yang memiliki semangat sekedar meneruskan.
"Tidak ada pemerintahan yang sempurna. Karena itu kami, Anies Baswedan, Koalisi Perubahan dan Persatuan, beserta seluruh relawan pendukung akan memanfaatkan momentum ini untuk meraih kemenangan. Waktunya akan tiba," tutupnya.
Survei Litbang Kompas
Sebelumnya, berdasarkan hasil survei Litbang Kompas, elektabilitas Prabowo Subianto berada pada urutan pertama dengan 24,5 persen, Ganjar Pranowo urutan kedua dengan 22,8 persen, dan Anies Baswedan berada di urutan terakhir dengan 13,6 persen.
Anies menjelaskan dengan adanya survei pilpres 2024 tersebut akan menjadi bahan penting dalam menentukan rencana dan strategi ke depan. Namun, ia tidak bisa menjabarkan secara detail terkait strategi apa yang akan diterapkan.
Ia mencermati pelaksanaan survei dari berbagai lembaga yang terbilang sering dilakukan. Hal tersebut menjadi bukti bahwa ada perhatian yang tinggi terkait elektabilitas para bakal calon presiden yang akan berkontestasi.
"Kalau pemilu bulan depan, intensitas survei tinggi memang biasa. Tapi kalau sekarang, pemilu delapan bulan lagi, survei luar biasa. Rasanya hampir tiap satu atau dua minggu ada survei. Jadi menggambarkan ada perhatian tinggi dan dinamika masih sangat fluktuatif," ujarnya.
Reporter: Ahda Bayhaqi/Merdeka.com
Advertisement