Liputan6.com, Jakarta - Polda Metro Jaya angkat bicara terkait viralnya rekaman video Mario Dandy Satriyo pasang kabel ties sendiri hingga duduk di kursi sofa ruang ber-AC.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko menerangkan, video yang beredar merupakan hasil dari proses editing yang mengabungkan beberapa bagian menjadi satu frame.
"Kemudian ditambahkan teks dan back sound effect sehingga menimbulkan persepsi negatif," kata Trunoyudo dalam keterangan tertulis dikutip Sabtu, (27/5/2023).
Advertisement
Trunoyudo mengatakan, video itu diambil di kawasan Rutan Polda Metro Jaya. Trunoyudo mengatakan, ada beberapa tahapan yang harus dilalui oleh tersangka sebelum dilimpahkan ke Kejaksaan. Begitu pun Mario Dandy.
Trunoyudo menerangkan, pada video yang beredar posisinya saat itu sedang pengurusan administrasi dari Direktorat Tahanan dan Barang Bukti ke Penyidik Polda Metro Jaya. Tampak pada video, seolah-olah Mario menggunakan kabel ties pada saat mengetahui ada kamera. Trunoyudo menjelaskan, fakyanya tidak demikian.
"Fakta sesungguhnya pasca-administrasi telah selesai, penyidik secara SOP memakaikan baju tahanan berwarna oranye dan memasangkan kabel ties kepada tersangka," ujar dia.
Trunoyudo mengatakan, Mario Dandy kemudian dibawa ke luar Rutan Polda Metro Jaya menuju ke Gedung Biddokes Polda Metro Jaya guna menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan. "Tes kesehatan tahap akhir sebelum dilakukan pelimpahan ke Kejari Jaksel," ujar dia.
Terlepas dari itu, Trunoyudo menghaturkan rasa terimakasih kepada masyarakat yang sudah berperan memberikan kontrol sosial dengan sarana media.
Kata Keluarga David Ozora
Terkait hal ini, Paman David Ozora, Alto Luger mengaku heran. Tapi tidak kaget atas perilaku spesial yang diperoleh tersangka penganiayaan berat ini.
"Seperti surat terbuka yang saya tulis 3 hari lalu bahwa kami 'pernah percaya pada aparat penegak hukum', video ini menjadi bukti bahwa hilangnya kepercayaan terhadap aparat penegak hukum adalah sangat beralasan," ujar Alto dalam keteranganya, Jumat.
Alto menerangkan, rekaman video menunjukkan tersangka sama sekali tidak menunjukkan rasa penyesalan atas apa yang diperbuat.
"Tapi juga menunjukkan kesombongan dan rasa percaya diri bahwa dia dan keluarganya bisa membeli keadilan. Video ini adalah bukti bahwa Mario merupakan "tamu" istimewa, karena privilege keluarganya yang berduit," ujar dia.
 Â
Advertisement