Sukses

Pelajar Diancam Pelajar Lain di Medsos, Pelaku Ternyata Cuma Prank

Hasil musyawarah antar kedua orangtua pelajar terungkap fakta bahwa ternyata pelajar berinisial MR mengaku ingin prank EH yang dia ancam melalui media sosial.

Liputan6.com, Jakarta Seorang pelajar mengaku mendapat ancaman dari seseorang pengikut di media sosial. Hasil penyelidikan polisi ternyata pelajar tersebut menjadi korban prank pelajar lain. Belakangan kasus ini berakhir secara kekeluargaan setelah kedua orang tua bertemu.

Peristiwa ini bermula saat jajaran Polsek Kembangan menerima laporan dari orang tua pelajar berinisial EH yang menyebut bahwa anaknya telah diancam pelajar lain. Aduan tersebut langsung ditindaklanjuti.

"Kita telusuri, nggak tahunya orangnya (pelajar yang mengancam) ada di sekita sini nih," ujar anggota Bhabinkamtibmas Srengseng Polsek Kembangan Aiptu Agus dalam keterangan tertulis, Sabtu (27/5/2023).

Guna mendalami aduan masyarakat itu, Aiptu Agus lalu memanggil orang tua kedua belah pihak untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Hasil musyawarah terungkap, ternyata pelaku pengancaman berinisial MR mengaku hanya ingin nge-prank EH yang dia ancam melalui media sosial

"Kita panggil katanya mau prank. Tapi memang banyak teman-temannya yang terindikasi tawuran, karena dari postingan sajam. Ada komunikasinya mengajak-ngajak teman-temannya untuk terlibat tawuran," jelas Agus. 

Aiptu Agus menerangkan, pihaknya kemudian melakukan edukasi kepada kedua pelajar tersebut. Bahkam orang tua kedua pelajar juga diimbau agar tetap mengawasi anak-anaknya.

 

2 dari 2 halaman

Kedua Pelajar Membuat Surat Pernyataan

Agar kejadian tersebut tak lagi terulang, dalam musyawarah tersebut kedua pelajar membuat surat pernyataan. Jika kembali dilakukan, maka akan ada sanksi tegas yang akan diberikan. 

"Kata orang tua yang ngancem 'anak saya diam di rumah tapi malam suka keluar, kadang pulang jam 11 kadang jam 12'. Makanya orang tua kita lakukan edukasi untuk selalu melakukan pengawasan kepada putra-putranya ini," tuturnya.

Sementara itu, untuk mencegah adanya tawuran antar pelajar yang kerap terjadi dengan janjian melalui media sosial, Agus akan melakukan pemantauan.

"Kalo ke depan, ya itu di media sosial kita pantau. Jadi sebelum terjadi tawuran kita kasih imbauan-imbauan dulu," pungkas Aiptu Agus.