Sukses

Ganjar Pranowo: Ternyata Gen Z Banyak yang Tidak Pilih Saya

Berdasarkan hasil survei terbaru Litbang Kompas, bakal calon presiden (bacapres) dari PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo ternyata tidak banyak digandrungi oleh Generasi Z dalam pilpres 2024.

Liputan6.com, Jakarta Berdasarkan hasil survei terbaru Litbang Kompas, bakal calon presiden (bacapres) dari PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo ternyata tidak banyak digandrungi oleh Generasi Z dalam pilpres 2024.

Padahal, Gubernur Jawa Tengah itu salah satu capres yang sangat aktif di media sosial.

Saat menghadiri konsolidasi pemenangan pilpres 2024 di kantor DPD PDIP Banteng, Serang, Sabtu (27/5/2023), Ganjar menyinggung hasil survei Litbang Kompas itu.

"Sudah baca survei Kompas ya, menarik. Di survei Kompas itu pas saya telanjangi, itu menarik. Ternyata Generasi Z itu tidak banyak yang memilih saya," kata Ganjar di hadapan kader PDIP.

Oleh sebab itu, Ganjar Pranowo ingin memanggil Generasi Z untuk mendengarkan langsung pemimpin yang diinginkan mereka. Generasi Z sendiri merupakan anak muda dengan rentang usia 17-26 tahun.

"Maka coba kita dengarkan Generasi Z yang muda banget, ini adeknya milenial," ujar Ganjar.

Dalam kesempatan itu, Ganjar memanggil Silvia, seorang Generasi Z dan simpatisan muda PDIP yang berusia 23 tahun. Dia bertanya pendapat Silvia mengenai politik.

"Di usiamu, di pikiranmu, apa sih politik itu?" tanya Ganjar.

"Politik itu untuk kemajuan bangsa," jawab Silvia.

Lalu, mantan anggota DPR RI itu menanyakan soal calon legislatif (caleg) yang diimpikan oleh anak-anak muda.

Menurut Silvia, anak muda menginginkan sosok pemimpin yang mau menyapa.

"Kalau lihat caleg yang paling menarik, impian anak-anak muda seperti apa? Yang dia kasih duit?" Ganjar kembali bertanya.

"Kalau anak muda tuh asik. Yang enggak malu menyapa ke anak-anak muda," kata Silvia.

Ganjar mengaku, meraup suara milenial merupakan salah satu pekerjaan besar untuk para kader PDIP. Dia pun melihat para Generasi Z ingin didengarkan dan mendapatkan jaminan serta kepastian.

"Maka ketika mereka bekerja pada profesinya itu, mereka bisa mendapatkan jaminan, mereka mendapatkan kenyamanan dan kepastian. Itu yang menurut kita, harus kita dengarkan," tutur Ganjar.

2 dari 3 halaman

Survei Litbang Kompas: Prabowo Lebih Digandrungi Gen Z Dibanding Ganjar dan Anies

Dalam survei terbaru Litbang Kompas, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto paling banyak dilipih oleh Generasi Z sebagai presiden pada pemilu 2024.

Pada survei Litbang Kompas periode Mei 2023 itu, Prabowo Subianto dipilih oleh 24,5 persen responden. Responden terbanyak di kategori usia 17-26 tahun (Gen Z).

"Tercatat proporsi Gen Z yang memilih Prabowo lebih besar dari rerata seluruh generasi, yakni mencapai 32,7 persen," tulis Litbang Kompas, pada Rabu (24/5/2023).

Meski begitu, Prabowo Subianto belum cukup menarik simpati dari generasi lainnya, khususnya baby boomers di usia 56-75 tahun.

"Survei kali ini menunjukkan keterpilihan mantan Danjen Kopassus ini dari responden berusia 56–74 tahun baru di angka 16,3 persen," tulis Litbang Kompas.

Baca juga: Mengapa Prabowo Lebih Digandrungi Generasi Z Ketimbang Ganjar dan Anies? Simak Analisisnya

Sementara itu, Ganjar Pranowo mendapatkan 24,5 persen suara Gen Z. Sedangkan Anies Baswedan justru tidak disokong kuat oleh Gen Z. Anies banyak dipilih dari generasi berusia matang, yakni Gen Y (27 - 41 tahun) dan Gen X (42 – 55 tahun).

 

3 dari 3 halaman

Elektabilitas Ganjar Turun gara-gara Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Dalam survei teranyar Litbang Kompas juga menyebut elektabilitas Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menyalip bakal capres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo.

Litbang Kompas menunjukkan, elektabilitas Prabowo Subianto mencapai angka 24,5 persen, menyalip Ganjar Pranowo yang berada di urutan kedua dengan angka 22,8 persen.

Sementara itu, bakal capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan berada di urutan ketiga dengan elektabilitas 13,6 persen.

Secara tren, elektabilitas Prabowo mengalami kenaikan cukup tinggi. Dari 18,1 persen pada Januari 2023 menjadi 24,5 persen pada Mei 2023.

Ganjar Pranowo mengalami penurunan elektabilitas cukup tajam. Dari 25,3 persen pada Januari 2023 menjadi 22,8 persen pada Mei 2023.

Penurunan elektabilitas Ganjar ini diduga disebabkan karena sikap penolakan terhadap kedatangan Timnas Israel berlaga di Piala Dunia U-20 di Indonesia. Ramainya penolakan terhadap Israel itu berujung dicabutnya hak Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20.

"Bagaimanapun, pernyataan Ganjar yang menolak tim sepak bola Israel main di Piala Dunia U-20, yang kemudian dikaitkan dengan kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah pergelaran internasional tersebut, berpengaruh pada laju elektabilitasnya," tulis Litbang Kompas.

Survei Litbang Kompas ini dilakukan secara tatap muka pada 29 April-10 Mei 2023 dengan 1.200 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi Indonesia.

Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen, dengan margin of error plus minus 2,83 persen.