Sukses

MenKopUKM Teten Minta Pelaku UMKM dan Startup RI Belajar dari Korea Selatan

Teten Masduki meminta kepada para pelaku UMKM dan startup di Indonesia agar belajar dari kesuksesan fenomena Korean Wave guna mengembangkan ekonomi kreatif.

Liputan6.com, Jakarta Korea Selatan berhasil menyebarkan budaya populer yang dikenal sebagai Korean Wave hampir ke seluruh negara, tak terkecuali Indonesia. Berkaitan dengan itu, Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM), Teten Masduki meminta kepada para pelaku UMKM dan startup di Indonesia agar belajar dari kesuksesan fenomena tersebut guna mengembangkan ekonomi kreatif.

Menurut Teten, Korea Selatan merupakan negara yang menjadi tolok ukur dalam mengembangkan UMKM dan startup. Pasalnya, ekosistem startup sudah sangat berkembang di Negeri Ginseng tersebut.

"Indonesia dapat belajar banyak dari Korea Selatan karena Indonesia merupakan negara ranking 6 dengan startup terbanyak di dunia," katanya.

“Kami sangat mengapresiasi Pemerintah Korea Selatan yang telah menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan Indonesia, kerja sama ini sangat berguna dan akan kami lanjutkan ke depannya,” tambah Teten.

2 dari 3 halaman

Siapkan UMKM untuk Naik Kelas

Dalam kunjungan kerja ke Korea Selatan, Teten tak luput mengunjungi kantor INNOBIZ Association guna menghadiri Interim Reporting Seminar. Dalam seminar tersebut, salah satu agendanya adalah implementasi Knowledge Sharing Program (KSP). Program tersebut merupakan salah satu program kerja sama antara KemenKopUKM dan INNOBIZ Association.

Teten pun memberikan apresiasi kepada INNOBIZ yang telah menjalin kerja sama dengan KemenKopUKM, sekaligus menjelaskan beberapa program yang saat ini sedang dijalankan.

“Saat ini, Indonesia sedang menyiapkan UMKM untuk naik kelas melalui pengembangan ekosistem bisnis, sehingga UMKM bisa bertransformasi dan naik kelas. Kami juga sedang mendorong transformasi digital UMKM bagi sebanyak 30 juta UMKM,” ucapnya.

"Dalam mengembangkan ekosistem usaha, beberapa aspek yang saat ini menjadi fokus pemerintah antara lain kemudahaan berusaha, akses pasar, dan dukungan teknologi yang perlu terus didorong untuk menghasilkan produk-produk UMKM yang berdaya saing tinggi," jelas Teten.

Selain itu, Teten mengunjungi dua perusahaan INNOBIZ, yakni AQUALEX yang merupakan perusahaan kosmetik dan Seoul F&B yang merupakan perusahaan penghasil produk makanan dan minuman.

Menariknya, kedua perusahaan INNOBIZ bersakala menengah tersebut menerapkan skema smart factory yang didukung oleh peralatan modern dan teknologi tinggi serta mampu menghasilkan produk-produk berkualitas.

"Saya harap pendirian smart factory atau pun rumah produksi bersama di Indonesia juga akan diarahkan serupa, guna memfasilitasi pelaku UMKM dalam menghasilkan produk yang berkualitas tinggi," harap Teten.

3 dari 3 halaman

Berkunjung ke Beberapa Inkubator Startup

Teten juga berkunjung ke beberapa inkubator startup yang tersebar di Kota Seoul. Salah satunya adalah TIPS Town, yang merupakan lembaga inkubator Pemerintah Korea Selatan dan berperan dalam memfasilitasi startup untuk mendapatkan investasi dari venture capital.

Teten juga mengunjungi Seoul Startup Hub, sebuah lembaga yang didirikan oleh Pemerintah Kota Seoul untuk mendukung pengembangan startup. Lembaga ini tidak hanya memberikan program mentorship dan pembiayaan bagi startup, tetapi juga menyediakan sarana teknologi bagi startup untuk membuat inovasi produk sesuai dengan permintaan pasar.

Selain itu, Seoul Startup Hub juga berperan dalam membangun ekosistem dari sisi dukungan kepada startup, tetapi juga membantu pemerintah dalam menyusun kebijakan yang tepat bagi pengembangan startup.

 

(*)