Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali meminta kepada Tim Delapan Koalisi Perubahan menahan diri untuk tidak mengungkap nama calon wakil presiden Anies Baswedan. Sebab, yang menentukan cawapres merupakan kewenangan Anies.
"Sampai hari ini saya belum mendapatkan laporan (penentuan cawapres Anies). Ya menurut saya Tim Delapan juga membatasi diri ya, untuk kemudian bicara keluar," ujar Ahmad Ali, Rabu (31/5/2023).
Baca Juga
"Karena ketika mereka ada keputusan, harusnya melaporkan ke partainya, hasil kesepakatan-kesepakatan ataupun rumusannya," sambungnya.
Advertisement
Adapun pernyataan itu disampaikan menanggapi informasi yang diberikan oleh Ketua DPP Partai Nasdem sekaligus anggota Tim Delapan Koalisi Perubahan Sugeng Suparwoto.
Usai pertemuan di Sekretariat Perubahan (Sekper), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (30/5) kemarin, Sugeng mengungkapkan bahwa dalam waktu satu sampai dua hari ke depan bakal ada penentuan cawapres Anies.
Ahmad Ali menilai, seharusnya momentum dan pemilihan figur cawapres ditentukan oleh Anies sendiri. Sebab, hal tersebut sudah diatur dalam piagam kerja sama antara tiga parpol dalam Koalisi Perubahan.
"Bahwasannya sekali lagi, saya tidak mau dan tidak sepakat kalau kemudian mandat itu diambil alih oleh partai politik," Ali menegaskan.
Lebih lanjut, Ali mengaku belum mendapatkan informasi kapan waktu dan juga siapa saja figur yang masuk dalam kandidat pendamping Anies untuk pilpres 2024.
"Saya secara pribadi belum tahu. Sebagai wakil ketua umum sampai hari ini saya belum tahu," imbuh dia.
Satu hingga Dua Hari Pimpinan Koalisi Tentukan Cawapres Anies
Sebelumnya, Sugeng menyatakan bahwa dalam waktu 1-2 hari ke depan pimpinan ketiga parpol dalam Koalisi Perubahan bakal melakukan pertemuan untuk menentukan cawapres Anies.
Hal serupa juga disampaikan oleh Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera yang menuturkan bahwa ada tiga kandidat cawapres terkuat untuk mendampingi Anies, yaitu, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan mantan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan.
Â
Reporter:Â Alma Fikhasari
Sumber: Merdeka.com
Advertisement