Sukses

Peringatan 1 Juni Dinilai Jadi Momentum tentang Pentingnya Pemimpin Berjiwa Pancasila

Menurut Bakal Caleg DPR RI PKB Dapil Jakarta II Andik Kuswanto, pemimpin yang dibutuhkan bangsa Indonesia yang memiliki semangat beramar ma'ruf nahi munkar dengan berjiwa tokoh Pancasila yang baik.

Liputan6.com, Jakarta - Tanggal 1 Juni diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila. Pada hari ini, ramai di media sosial yang mengunggah pesan tentang pentingnya peringatan hari tersebut. Lantas bagaimana mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam semangat gotong-royong dalam setiap kepemimpinan anak bangsa.

Menurut Bakal Caleg DPR RI PKB Dapil Jakarta II Andik Kuswanto, pemimpin yang dibutuhkan bangsa Indonesia yang memiliki semangat beramar ma'ruf nahi munkar dengan berjiwa tokoh Pancasila yang baik. 

"Memiliki visi untuk membawa bangsa dan negaranya menggapai cita-cita bangsa yaitu membawa penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia menuju terwujudnya kehidupan yang berketuhanan, berkemanusiaan, berpersatuan, berkerakyatan, dan berkeadilan," kata dia dalam keterangannya, Kamis (1/6/2023).

Andik menerangkan, yang dimaksud pemimpin berjiwa Pancasila jelas bukan yang hafal teks Pancasila, tetapi yang mengerti hakikat Pancasila sebagai ideologi bangsa sehingga semua kebijakan yang diambilnya akan berpedoman pada ideologi bangsa.

"Pemimpin harus memiliki lima karakteristik sebagaimana yang terkandung dalam lima sila yang terdapat dalam Pancasila," ujar dia.

Nilai itu adalah Berketuhanan, karena pemimpin yang beriman cenderung akan memiliki perilaku yang baik karena ia akan melibatkan Tuhan dalam setiap tindakannya. Berkemanusiaan, pemimpin yang menjunjung tinggi hak asasi manusia akan memiliki kesadaran tinggi atas hak dan kewajiban sebagai seorang pemimpin yaitu melaksanakan kewajiban untuk memimpin. Ia dengan amanah serta bersih dari tindakan korupsi karena ia tidak akan mengambil yang bukan menjadi haknya.

"Pemimpin berjiwa Pancasila adalah yang memiliki rasa nasionalisme tinggi. Maka, pemimpin akan memiliki loyalitas atau pengabdian tinggi terhadap bangsa dan negaranya yang diwujudkan melalui sikap dan tingkah laku mental lakunya dalam berbagai kebijakan yang bertujuan membangun negaranya menjadi negara yang makmur dan sejahtera," terang dia.

 

2 dari 2 halaman

Pemimpin Harus Peka Dengarkan Keluhan Rakyat

Menurut Andik, pemimpin berjiwa Pancasila juga  harus peka mendengar keluh-kesah rakyat.  Pemimpin tersebut dapat mengetahui masalah yang sedang dialami rakyat dan kemudian segera mencari solusi tepat untuk menyelesaikannya. 

"Bukan malah menjadikan penderitaan rakyat sebagai objek untuk memperkaya diri, golongan pendukungnya, atau konstituennya," ujar dia,

Menjadi pemimpin itu, Andik menambahkan, harus adil proporsional, yang sudah dicontohkan Nabi Muhammad.  Dia menegaskan, pemimpin yang adil akan memberikan rasa aman dan nyaman bagi rakyatnya. Dengan demikian diharapkan rakyat Indonesia akan mendapatkan kesejahteraan secara lahiriyah dan batiniyah seperti apa yang telah difirmankan Allah dalam surat Al-A'raf 

"Harapannya, dengan merefleksikan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila; melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari tidaklah mustahil bangsa ini akan menjadi bangsa yang kuat baldatun toyyibatun warobbun Ghofur," dia menandaskan.