Sukses

Longsor di Jalur KA Bogor-Sukabumi Masih Belum Diperbaiki, Ini Penjelasan KAI

Pantauan di lokasi, sekitar area tebing yang longsor pada 14 Maret 2023 silam, masih ditutup seng warna putih. Rel kereta pada jalur hulu pun sampai saat ini terlihat masih menggantung.

Liputan6.com, Jakarta Longsor di jalur ganda atau double track kereta api (KA) Bogor-Sukabumi KM 2+6/7, Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat hingga kini belum diperbaiki.

Pantauan di lokasi, sekitar area tebing yang longsor pada 14 Maret 2023 silam, masih ditutup seng warna putih. Rel kereta pada jalur hulu pun sampai saat ini terlihat masih menggantung.

Plt Kepala Balai Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Barat, David Sujito mengatakan perbaikan dan rekonstruksi jalur rel KA antara Paledang-Batutulis lintas Bogor-Sukabumi tepat di KM 2+6/7, masih menunggu Detail Engineering Desaign (DED) dari Direktorat Prasarana Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan.

"Berdasarkan informasi yang kami terima dari Direktorat Prasarana Perkeretaapian, bahwa DED yang dimaksud belum dilaksanakan," kata David Sujito, Kamis (1/6/2023).

Namun demikian, pihaknya telah menyiapkan alternatif penanganan longsor dengan skema pengadaan khusus (darurat) berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Mengingat kejadian tersebut sudah ditetapkan sebagai darurat bencana oleh Wali Kota Bogor Bima Arya.

"Sekitar area longsoran telah disterilkan dengan ditutup pagar seng," ucap David.

 

2 dari 3 halaman

6 Orang Meninggal Akibat Tertimbun Longsor

Diketahui, tebing di jalur ganda atau double track Kereta Api double track Bogor-Sukabumi tepat di Kampung Sirnasari, Kelurahan Empang, Kota Bogor, longsor pada 14 Maret 2023 malam.

Material longsoran menimpa lima unit rumah dan enam orang meninggal dunia akibat tertimbun.

Adapun korban meninggal dunia yakni Mustopa (38), Al Fandy (2), Cucum Sumiati (50), Azzam Azka Wahyudin (5), Yuli Sumiati (65) dan M Yusuf (8 bulan).

Longsor mengakibatkan rel di jalur hulu menggantung sepanjang 25 meter. Sementara, jalur hilir terancam mengalami kondisi serupa bila terjadi longsor susulan. Dampak kejadian ini membuat perjalanan KA Pangrango Bogor-Sukabumi sempat terganggu. 

3 dari 3 halaman

Longsor, Seluruh Perjalanan KA Pangrango Lintas Bogor - Sukabumi Dibatalkan

Diketahui, sebelumnya longsor yang terjadi di tebing penahan tanah (TPT) Jalan RE Sumantadiredja di area jalur rel KM 2+6/7 antara Stasiun Paledang dan Batu Tulis, mengganggu operasional perjalanan KA Pangrango lintas Bogor - Sukabumi. 

PT KAI Daop 1 Jakarta melalui siaran tertulisnya mengucapkan permohonan maaf atas gangguan terebut.

"Untuk hari ini Rabu seluruh perjalanan KA Pangrango lintas Bogor - Sukabumi (PP) dibatalkan," kata Humas Daop 1 KAI Eva Khaerunisa kepada Liputan6.com, Rabu (15/3/2023).

Eva menjelaskan, calon pengguna yang sudah membeli tiket dapat melakukan proses pembatalan dengan penggantian biaya tiket 100 persen di Stasiun Bogor/Paledang dan Sukabumi dan stasiun lainnya.

Proses pembatalan dapat dilakukan hingga 7 hari ke depan dan calon pengguna yang terdampak pembatalan perjalanan KA Pangrango untuk sementara waktu dapat beralih ke moda transportasi lain.

"Upaya perbaikan jalur rel yang terdampak longsor dan cuaca ekstrim tersebut saat ini terus dilakukan seluruh tim Daop 1 Jakarta," katanya.

Sebelumnya, tebing penahan tanah (TPT) Jalan RE Sumantadiredja dikabarkan longsor saat pengerjaan beton tebing tersebut yang akan menjadi benteng akses ke jalan bawah tanah rel Stasiun Batutulis untuk menghindari kecelakaan dan gangguan lalu lintas di jalur kereta.

"Kabarnya memang sedang ada proses pembangunan juga di situ, rencana pengerjaan jalan. Tapi nanti kita pastikan bersama forum lalu lintas di sana dan pemerintah daerah," kata Kasatlantas Polresta Bogor Kota Kompol Galih Apria.

​​​​Galih menyampaikan, laporan sementara, longsor terjadi pada bagian yang dicor atau bangunan tebing yang merosot ke bawah.

Video Terkini