Aksi perusakan dan pembakaran yang dilakukan oleh puluhan anggota TNIÂ batalion artileri medan (Yonarmed) 15, tidak hanya merusak Mapolres Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, tapi juga sebuah TK.
"Yang rusak ada Mapolres Ogan Komering Ulu, Polsek Martapura, Poslantas Ogan, rumah dinas Kapolsek Martapura, dan TK Bhayangkari," tutur Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (8/3/2013).
Kericuhan yang terjadi pada pukul 07.15 WIB ini, lanjut Boy, berimbas pula pada TK yang berada dekat dengan lokasi kejadian. "TK Bhayangkari rusak, tapi tidak ada korban yang tercatat, hanya fasilitas yang rusak," imbuhnya.
Kejadian pada pagi hari tersebut, bertepatan dengan kegiatan belajar mengajar. Walau demikian, Boy menilai tidak mengetahui apakah ada murid-murid yang sedang melakukan aktivitas di TK tersebut. "Itu saya tidak tahu, perlu saya cek ulang apakah saat itu sedang ada anak-anak atau tidak," ungkapnya.
Sebelumnya, pada Kamis (7/3/2013) pagi, Mapolres Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, diserang puluhan anggota TNI. Dari kejadian tersebut, tercatat empat orang menjadi korban, tiga dari pihak polisi dan satu petugas kebersihan. Mereka adalah Kapolsek Martapura Ajun Komisaris Ridwan, Aiptu Marwani, Brigadir Satu Berlin Mandala, dan Asrul. Mereka mengalami cedera.
Selain itu, tercatat pula sebanyak 69 motor dan sembilan mobil rusak akibat aksi bakar oleh anggota TNI itu. (Ein)
"Yang rusak ada Mapolres Ogan Komering Ulu, Polsek Martapura, Poslantas Ogan, rumah dinas Kapolsek Martapura, dan TK Bhayangkari," tutur Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Jumat (8/3/2013).
Kericuhan yang terjadi pada pukul 07.15 WIB ini, lanjut Boy, berimbas pula pada TK yang berada dekat dengan lokasi kejadian. "TK Bhayangkari rusak, tapi tidak ada korban yang tercatat, hanya fasilitas yang rusak," imbuhnya.
Kejadian pada pagi hari tersebut, bertepatan dengan kegiatan belajar mengajar. Walau demikian, Boy menilai tidak mengetahui apakah ada murid-murid yang sedang melakukan aktivitas di TK tersebut. "Itu saya tidak tahu, perlu saya cek ulang apakah saat itu sedang ada anak-anak atau tidak," ungkapnya.
Sebelumnya, pada Kamis (7/3/2013) pagi, Mapolres Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, diserang puluhan anggota TNI. Dari kejadian tersebut, tercatat empat orang menjadi korban, tiga dari pihak polisi dan satu petugas kebersihan. Mereka adalah Kapolsek Martapura Ajun Komisaris Ridwan, Aiptu Marwani, Brigadir Satu Berlin Mandala, dan Asrul. Mereka mengalami cedera.
Selain itu, tercatat pula sebanyak 69 motor dan sembilan mobil rusak akibat aksi bakar oleh anggota TNI itu. (Ein)