Gus Muhaimin Dinilai Mampu Jadi Simbol Persatuan Umat dan Bangsa

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) (Istimewa) — Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PB Alkhairaat, Al-Habib Ali bin Abdurahman Aljufrie menilai Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin)sebagai sosok yang mampu dan memiliki kekuatan untuk mempersatukan umat beragama, terutama jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.

Hal itu disebabkan, Gus Muhaimin adalah sosok santri dan zurriyah tokoh pendiri Nahdlatul Ulama (NU), KH. Bisri Syansuri.

"Dalam kontestasi Pilpres nanti, Gus Muhaimin bisa menjadi simbol persatuan umat Islam sekaligus antar umat beragama," kata Habib Ali di Palu, Minggu (4/6/2023).

Menurut Habib Ali, Gus Muhaimin dinilai mewarisi karaktet religius Mbah dari Bisri. Hal itu menjadi poin penting dalam merajut kebersamaan umat.

"Gus Muhaimin itu santri, juga tokoh nadhliyin sekaligus cicit pendiri NU Kiai Bisri Syansuri tentu kental karakter religiusitasnya. Ini penting poin penting merajut aspirasi politik umat Islam," tutur Habib Ali.

Di sisi lain, Habib Ali menyebut visi dan komitmen kebangsaan PKB menjadi pembukti bahwa Gus Muhaimin diterima dan berhubungan baik secara lintas agama.

Habib Ali pun yakin, Gus Muhaimin memiliki komitmen kuaf terhadap umat Islam, pesantren, santri dan organisasi keagamaan pendidikan yang telah terbukti.

“Karenanya figur tersebut patut didorong sebagai pemimpin nasional. Jika pun sebagai Wakil Presiden sangat pas bagi siapapun Presidennya," yakin Habib Ali menandasi.

2 dari 2 halaman

Penjajakan

Seperti informasi, saat ini Gus Muhaimin terus melakukan penjajakan dengan sejumlah partai politik. Diketahui, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sendiri sudah resmi berkoalisi dengan Partai Gerindra yang dipimpin oleh Prabowo Subianto.

Selain dengan partai, Gus Muhaimin juga sudah menyelesaikan safari silaturahminya bertemu sejumlah wakil presiden Indonesia, mulai dari Jusuf Kalla, Ma’ruf Amin, Budiono, Hamzah Haz hingga Try Sutrisno. Pertemuan dengan para wakil presiden ini menandakan kesiapan Gus Muhaimin sebagai calon pemimpin selanjutnya. Sekaligus meminta nasihat para senior.