Liputan6.com, Jakarta Keluhan masyarakat yang menjadi korban penipuan pembelian tiket konser Coldplay masih ramai menghiasi jagat media sosial. Sejumlah pelaku berhasil ditangkap polisi, namun persoalan kasus penipuan tiket konser Coldplay ini terus memakan korban.
Menanggapi hal itu, Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya Komisaris Besar (Kombes) Auliansyah Lubis mengimbau kepada masyarakat untuk jeli membeli tiket konser Coldplay yang beredar dan ditawarkan di media sosial
"Yaitu tadi yang disampaikan oleh Pak Kabid Humas, harus jeli. Misalnya tidak yakin, bisa tanya penyelenggara. Apakah kami bisa membeli dengan akun tersebut. Kan penyelenggara sudah bisa menyampaikan," kata Kombes Auliansyah saat jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (5/6/2023).
Advertisement
Sebab, kata Auliansyah, pencegahan yang bisa dilakukan masyarakat adalah mawas diri dalam memerhatikan setiap tawaran-tawaran tiket yang beredar di media sosial atas promo yang kerap kali dipakai sebagai modus pelaku penipuan.
"Ya pandai-pandailah bermedia sosial. Jangan sampai tergiur dengan ajakan yang belum tentu benar," kata Auliansyah.
Di sisi lain, Auliansyah ke depannya akan mencoba untuk mendata mana saja akun di media sosial yang diduga terlibat penipuan tiket konser Coldplay.
"Kita akan bantu ya, karena kita kan harus bertanya ke penyelenggara. Kita kan enggak bisa tahu sebagaimana penyelenggara enggak pernah ada proses sama kita. Enggak pernah menyampaikan bahwa akun ini-ini," ujar Kombes Auliansyah.
Polda Metro Jaya Ungkap 2 Kasus Penipuan Tiket Konser Coldplay
Sejauh ini Polda Metro Jaya telah berhasil mengungkap dua kasus penipuan tiket konser Coldplay. Pertama, dua tersangka inisial ABF (22) pria dan wanita inisial W (24) yang memakai akun @Findtrove_id, membuka jasa titip (jastip) tiket konser Coldplay sampai memakan korban 60 dan kerugian ditaksir Rp257 juta.
Terbaru, Polda Metro Jaya berhasil meringkus empat tersangka yakni inisial MS (22), MHH (20), AB (36), dan A (35) di daerah Sulawesi Selatan. Mereka menipu memakai akun @jastiptiket.coldplay dengan berhasil meraup keuntungan mencapai Rp20 juta, dari tiga orang korban.
Berkaca dari kasus yang berhasil diungkap, polisi meminta agar masyarakat berhati-hati. Sebab masih banyaknya aduan dari korban yang diterima polisi dan masih dalam pengusutan.
"Kita kan baru kita lihat hasil dari satu orang yang membuat laporan polisi ini. Kemarin kita lihat dari keterangan para korban ada sekitar lebih kurang 30 orang. Nanti kita akan dalami dulu, ini kan karena baru jadi cepat kita inikan. Biar masyarakat tahu siapa yang ada korban menjadi laporan pada kita. (Korban) Lebih banyak, mungkin," ujar Auliansyah.
Advertisement
Mabes Polri Tegaskan Promotor Tidak Terlibat Penipuan Tiket Konser Coldplay
Sebelumnya, Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) bantah adanya keterlibatan promotor dalam kasus penipuan penjualan tiket konser Coldplay berdasarkan hasil permintaan keterangan dari pihak terkait.
"Saya ulangi hasil permintaan keterangan dan klarifikasi yang telah dilakukan oleh pihak Bareskrim bahwa pihak promotor tidak terlibat terkait kasus penipuan penjualan tiket," papar Brigjen Ahmad Ramadhan di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (29/5).
Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan mengungkapkan bahwa selanjutnya Direktorat Pidana Siber Bareskrim akan mendalami mekanisme penjualan tiket secara online beserta meminta klarifikasi yang nantinya akan mengundang pihak vendor dari promotor, yakni Loket.com
"Selanjutnya pihak Bareskrim dalam hal ini Direktorat Pidana Siber akan mendalami mekanisme penjualan tiket secara online dan akan mengundang atau meminta keterangan klarifikasi terhadap vendor yg ditunjuk oleh pihak promotor yakni Loket.com," kata Ramadhan.
Menurutnya, saat ini baru ada satu laporan terkait dugaan kasus penipuan tiket konser Coldplay, tetapi memakan banyak korban. Sementara untuk pengaduan, Ahmad jelaskan bahwa pihaknya sudah menerima beberapa aduan yang nanti akan ditindak dalam satu kasus serupa.
"Terkait beberapa laporan, kemarin sudah saya sampaikan kalau Bareskrim telah menerima satu laporan tapi korbannya banyak, namun ada beberapa pengaduan juga karena tujuannya satu maka menjadi dijadikan satu," tutur Ramadhan.
Kasus penipuan tiket online Coldplay, dijelaskan Ramadhan, bukan termasuk dalam satu jaringan, melainkan oknum-oknum terkait memanfaatkan euforia di masyarakat atas kedatangan band legendaris Coldplay dengan cara menipu mereka.
"Ini adalah oknum yang memanfaatkan situasi dimana masyarakat berbondong-bondong mencari tiket yang sudah terjual habis. Jadi dimanfaatkan oleh oknum masyarakat. Jadi tidak ada kaitannya antara satu tersangka dengan tersangka lainnya," kata Ramadhan.
Â
Reporter: Bachtiarudin Alam
Sumber: Merdeka.com