Sukses

Pemandu Pendakian Gunung Salak yang Kecelakaan Berhasil Dievakuasi

Tim pencarian dan pertolongan (SAR) mengevakuasi seorang pemandu pendakian yang kecelakaan di Gunung Salak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Senin 5 Juni 2023 siang.

Liputan6.com, Jakarta Tim pencarian dan pertolongan (SAR) mengevakuasi seorang pemandu pendakian yang kecelakaan di Gunung Salak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Senin 5 Juni 2023 siang.

Tim gabungan berhasil mengevakuasi pemandu bernama Riyadh Multa Nur (26), Selasa (6/6/2023) siang.

"Hari ini survivor berhasil mengevakuasi korban dari Pasir Kaca menuju Base Aji Saka Pure menggunakan tandu darurat," kata Koordinator Bogor SAR Community, Iwan Firdaus, Selasa.

Dia menuturkan, saat kejadian Riyadh sedang mendampingi Laksmi, pendaki asal Jakarta dalam perjalanan pulang usai trekking ke Gunung Sumbul di kawasan Gunung Salak.

Terpeleset

Saat tiba di turunan Wayahna, Riyadh terpeleset dan kaki kanannya terkilir hingga tidak mampu berjalan.

Laksmi kemudian turun untuk mencari pertolongan. Tim gabungan yang menerima laporan tersebut langsung bergegas menuju lokasi untuk melakukan pertolongan dan mengevakuasi terhadap korban asal Dramaga, Kabupaten Bogor ini.

"Kami terima laporan dari klien korban Senin sore dan menemukan korban di jalur trekking. Jadi korban ini seorang pemandu," ujar Iwan.

 

2 dari 2 halaman

Medan Sulit dan Hujan

Mengingat kondisi saat itu turun hujan dan medan yang cukup sulit, relawan dari Team Siliwangi Adventure, RMB, dan Relawan Pasundan Bogor akhirnya memutuskan untuk bermalam di lokasi kejadian.

"Tim sempat bermalam di lokasi dan proses evakuasi korban dilanjutkan hari ini," ujar Iwan.

Setelah tiba di Posko Basecamp Aji Saka Pure, Selasa sore, korban langsung dibawa ke rumah sakit untuk mendapat penanganan medis.

Jalur Aji Saka Terlarang untuk Pendaki

Kasie Wilayah II Bogor Balai TNGHS, Dudi Mulyadi mengatakan jalur pendakian Aji Saka terlarang untuk para pendaki Gunung Salak karena bukan jalur resmi.

Di sisi lain, jalur ini memiliki kondisi medan sangat ekstrim, terdapat jurang dan masih rapat tertutup pepohonan serta semak belukar.

"Mendaki menuju puncak Gunung Sumbul jalurnya sangat ekstrem dan bukan jalur resmi. Kami belum terima informasi apakah keduanya kemping di atas atau tidak," ujar Dudi. (Achmad Sudarno)