Liputan6.com, Jakarta - PT LRT Jakarta merespons pernyataan DPRD DKI yang menyebut keberadaan Stasiun LRT Velodrome yang pembangunannya menimbulkan banjir bagi lingkungan sekitar.
Head of Corporate Secretary Division PT LRT Jakarta Sheila Indira Maharshi mengklaim bahwa pihaknya secara rutin mengecek prasarana di sekitar area operasional LRT Jakarta.
Baca Juga
"LRT Jakarta secara berkala melakukan pengecekan prasarana di sekitar area operasional LRTJ agar tidak menimbulkan dampak negatif baik bagi lingkungan maupun warga sekitar," kata Sheila ketika dihubungi, Jumat (9/6).
Advertisement
Meski demikian, Sheila mengaku bahwa pihaknya membuka seluruh kritik dan aduan. Ia juga mengklaim akan menindaklanjuti aduan tersebut hingga permasalahan selesai.
"LRT Jakarta sangat terbuka untuk segala bentuk aduan atau laporan yang disampaikan. Bahkan saat ini LRTJ memiliki sistem yang telah terintegrasi dengan JAKI terkait laporan dan pengaduan ini yang selalu kami tindak lanjuti hingga tuntas," tambah Sheila.
"LRT Jakarta berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi warga Jakarta untuk bertransportasi publik yang aman dan nyaman," sambung Sheila.
Dikeluhkan Warga
Diberitakan sebelumnya, keberadaan stasiun LRT di Velodrome, Jakarta Timur dikritik oleh DPRD DKI Jakarta. Sebab, pembangunan stasiun itu menimbulkan banjir di wilayah sekitarnya.
"Ada keluhan warga ketika sebelum Velodrome ada stasiun LRT itu, daerah situ enggak banjir katanya. Tapi sesudah ada stasiun, katanya ada banjir," kata Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PKS Muhammad Taufik Zoelkifli, di Gedung DPRD DKI, Rabu (7/6).
Banjir disebabkan tiang-tiang menjulang yang menyangga stasiun. Kondisi tersebut membuatnya mempertanyakan kajian pihak LRT sebelum pembangunan dimulai.
"Saya sudah ngomong ke camat, lurah, segala macam, nanti cuma dilihat persisnya seperti apa, mungkin ada kajian dari LRT. Tapi LRT memang perlu membuka diri untuk hal-hal yang berkaitan dengan dampak lingkungan sekitar," jelasnya.
Sumber: Lydia Fransisca/Merdeka.com
Advertisement