Sukses

Kelompok Binaan TEKAD Kemendes Sulap Kelapa Jadi Minyak Serbaguna

Salah satu kelompok binaan Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) di Kampung Oransbari, Manokwari Selatan berhasil menambah nilai manfaat kelapa.

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu kelompok binaan Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) di Kampung Oransbari, Manokwari Selatan berhasil menambah nilai manfaat kelapa. Tidak hanya dijadikan sebagai minyak goreng, namun juga Virgin Coconut Oil (VSO) untuk obat oles yang juga dapat dikonsumsi secara langsung.

"Minyak VSO buat obat bisa. Bisa diminum untuk menyegarkan tubuh dan dioleskan ke tubuh," terang Agusta Sayora, anggota kelompok Tiandi saat supervisi program TEKAD di Kampung Oransbari.

Sekadar informasi, salah satu potensi yang dimiliki Kampung Oransbari adalah pohon kelapa. Besaran jumlah ini berawal dari bantuan pemerintah setempat pada tahun 1992. Saat itu, setiap Kepala Keluarga (KK) mendapatkan 200 pohon kelapa untuk ditanam yang wujudnya ada hingga saat ini.

Dikembangkannya kelapa menjadi VSO mulai dilakukan pada tahun 2019. Hal ini menambah nilai manfaat kelapa lebih besar karena sebelumnya hanya dihasilkan untuk minyak goreng.

Saat ini, kendala yang terjadi adalah terkait dengan pemasaran setelah VSO berhasil diproduksi. Selain itu juga belum adanya Perizinan Produksi Izin Rumah Tangga (PIRT) yang diharapkan kelompok binaan setempat dapat segera teratasi.

Menjawab hal ini, fasilitator TEKAD memastikan untuk menindaklanjutinya. Mulai dari packaging hingga pemasaran akan didukung penuh bersama dengan tim IFAD lainnya.

"Saya ketika lihat potensi itu saya tidak bisa biarkan. Kalau mereka hanya melakukan secara tradisional saya akan cari dinas terkait sehingga bisa didukung. Maka produksi akan dilakukan dengan pemanfaatan teknologi," terang Hero, salah satu Fasilitator Kabupaten TEKAD.

"Skalanya bukan kampung tapi bangkit jadi skala kabupaten bahkan justru ikon," imbuhnya.

2 dari 2 halaman

Supervisi TEKAD

Hadir dalam supervisi program TEKAD, di antaranya Direktur Promosi dan Pemasaran Produk Unggulan Desa dan Direktur Pengembangan Kelembagaan Ekonomi dan Investasi Desa.

Selain itu juga acara ini dihadiri langsung oleh Financial Management Specialist Mark Biriukov dan Radu Damianov, Technical Mission Leader Swandip Kumar Sinha, Senior Regional Technical Specialist, Project Technical Lead Elizabeth Nyambura Ssendiwala, Agriculture Value Chain Specialist Julie Marie Imron, Country Programme Officer Anissa Pratiwi, Institutional and Policy Analyst Rikola Fedri, M&E Specialist Stania Yasin, dan Administrative Assistant Sarwendah Utami.

Video Terkini